Tim SAR akan kerahkan helikopter dalam pencarian 13 nelayan Nias. Sementara pencarian terhadap 13 nelayan terus dilakukan pasca kecelakaan kapal yang menenggelamkan dua unit kapal bagan milik nelayan asal Nias Selatan, yakni KM Harapanku dan KM Camar Laut. KN SAR Nakula 230, milik Basarnas diterjunkan dalam pencarian 13 orang nelayan yang hilang dan di duga tenggelam di perairan laut Nias Selatan. Sebanyak 13 nelayan yang dinyatakan hilang sejak lima hari lalu itu merupakan ABK dua kapal bagan yang berlayar mencari ikan sejak 20 Juni 2020, hingga kini kedua kapal tersebut dinyatakan hilang.[caption id="attachment_341595" align="alignnone" width="900"] Tim SAR akan kerahkan helikopter pada hari keenam (Foto:ANTV/One Man Halawa)[/caption]Dua kapal tersebut adalah KM Harapanku dengan membawa delapan ABK dan KM Camar Laut membawa enam orang ABK. Dari total 14 korban hilang sebelumnya, hanya satu orang yang berhasil di temukan selamat, sedang terdampar di salah satu pulau di perairan kepulauan Tello.Di hari kelima pencarian para korban KN SAR Nakula yang membawa Tim SAR gabungan memperluas penyisiran hingga 200-mil laut ke arah pulau Simuk kepulauan Tello. Hari kelima pencarian 13 nelayan asal Nias Selatan karena kecelakaan kapal tersebut masih belum membuahkan hasil.Selain Tim SAR gabungan, salah satu anggota keluarga korban kecelakaan kapal tersebut ikut dalam pencarian di perairan Simuk. Salah satu keluarga korban yang ikut dalam operasi pencarian, Hendra Sarumaha berharap 13 nelayan yang menjadi korban dalam kecelakaan kapal tersebut dapat selamat dan ditemukan secepatnya.Memasuki hari keenam pencarian , Sabtu (27/6/2020) Tim SAR akan turunkan helikopter Basarnas Dauphin, guna memudahkan dan mempercepat proses pencarian di perairan Nias Selatan yang berbatas dengan lautan bebas.One Man Halawa | Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumut