Pihak Masjidil Haram Rilis Protokol Kesehatan Persiapan Pelaksanaan Ibadah Umrah

Pihak Masjidil Haram Rilis Protokol Kesehatan Persiapan Pelaksanaan Ibadah Umrah (Foto Instagram) (Foto : )

Pemerintah Arab Saudi hingga saat ini belum memastikan kapan ibadah umrah bisa dilaksanakan lagi menyusul pandemi virus corona Covid-19 yang belum tuntas. Namun, pihak Masjidil Haram di Makkah telah mengeluarkan protokol pencegahan corona jika memang umrah bisa kembali dilakukan.Hal ini disampaikan pengurus Masjidil Haram melalui akun media sosial resmi mereka, baik di Twitter, Facebook, maupun Instagram, Rabu (17/6/2020).Protokol kesehatan itu meliputi cara jemaah beribadah di Masjidil Haram, ketika salat, pelaksanaan tawaf, hingga sa'i.Namun pihak Masjidil Haram menegaskan, dirilisnya protokol ini bukan berarti mereka telah membuka pintu untuk publik.Pembukaan Masjidil Haram hanya dilakukan jika sudah ada pengumuman dari Kerajaan Arab Saudi.Bilamana Masjidil Haram dibuka untuk publik, maka jemaah harus terlebih dulu mengisi pendaftaran sebelum bisa memasukinya dan pendaftaran serta izin bisa diperoleh melalui aplikasi Tawakkalna.Sebelum masuk, mereka akan dicek suhu tubuhnya, jika tinggi maka mereka dilarang memasuki Masjidil Haram dan dirujuk ke petugas medis.Selain itu, akan ada pintu keluar dan masuk yang berbeda demi mencegah kepadatan pengunjung. Kapasitas Masjidil Haram juga hanya diperbolehkan 40 persen.Jemaah wajib memakai masker, dilarang bersalaman, dan menjaga saf salat sekitar dua meter dari jemaah lainnya. Seluruh karpet di Masjidil Haram juga akan digulung, salat dilakukan di atas lantai marmer.Tidak ada lagi pembagian makanan saat berbuka puasa. Tempat air zam-zam juga tidak lagi disediakan.Pengajian dan tahfiz Al-Quran juga ditiadakan. Masjidil Haram tidak akan buka selama 24 jam seperti sebelumnya, masjid akan ditutup setelah salat Isya dan kembali buka sejam sebelum Subuh.Jika umrah kembali diperbolehkan, Masjidil Haram wilayah mataf dekat Ka'bah, lantai ground dan lantai satu hanya untuk tawaf jemaah umrah saja. Ground dan lantai satu juga digunakan untuk sa'i.Ada tiga jalur tawaf di setiap lantainya, yang dipisahkan oleh dinding plastik. Jemaah diimbau patuh pada aturan social distancing, tak saling berdekatan.Gerbang King Fahad digunakan khusus untuk pintu masuk jemaah umrah. Sementara pintu keluar adalah Gerbang Al-Marwa. Namun bagi mereka yang hanya ingin tawaf, maka Gerbang 89-94 akan dibuka menuju lantai ground dan lantai 1.Untuk menghindari jemaah berbondong-bondong datang ke Masjidil Haram, pihak masjid akan melakukan pengendalian di jalanan menuju masjid suci tersebut.Selain itu, hotel-hotel di sekitarnya juga diminta ikut andil dengan melarang tamu-tamu ke Masjidil Haram dan salat di kamar saja.