"Saya pikir, saya tidak dapat duduk dan menanti bantuan. Saya harus berjuang untuk keluarga saya. Saya harus melakukan sesuatu dan saya masih memiliki kedua tangan dan sepeda motor. Jadi saya kerja paruh waktu. Dan sekarang saya jadi kurir makanan," katanya.
Menjadi kurir makanan mungkin tak pernah terbayangkan oleh Inta. Sejak kecil ia sudah bercita-cita menjadi pilot agar dapat terbang ke berbagai negara serta memiliki penghasilan besar.
Inta mengaku, sebagai pilot penghasilannya bisa mencapai 8 ribu dollar AS per bulan atau setara Rp112 juta.
Kini setelah menjadi kurir makanan paruh waktu, ia mendapat penghasilan sebesar Rp423 ribu per hari. Menurut Inta, angka itu sudah terbilang besar baginya sekarang.
Inta rupanya tidak sendirian bekerja paruh waktu menjadi kurir makanan. Menurutnya, lebih dari 50 pilot di Thailand, termasuk beberapa teman dekatnya, kini menjadi kurir, ojek online atau penjual makanan.
Menurut Inta, beberapa di antara mereka menggunakan mobil atau motor mewahnya saat bekerja.
Kini Inta dan rekan-rekannya berharap kondisi dapat segera kembali pulih, seiring dibukanya kembali operasional penerbangan di negaranya secara bertahap.
Menurut Inta, ia dijadwalkan mengikuti program penyegaran pilot pada Agustus mendatang. Setelah itu ia dapat kembali terbang seperti biasa.
"Saya rindu setiap momen karir saya. Saya rindu rekan-rekan kerja saya, kapten saya, kru kabin saya, dan dispatcher saya. Dan seluruh sfat bekerja bersama sebagai tim. Dan saya rindu kantor saya yang berada di langit," katanya lagi.
Baca Juga :