12 Orang Sedang Dalam Proses Penganugerahan Gelar Suci Vatikan

12 Orang Sedang Dalam Proses Penganugerahan Gelar Suci Vatikan (Foto : )

Vatikan menyetujui proses penganugerahan gelar suci kepada 12 orang yang diusulkan oleh Congregatio de Causis Sanctorum (Kongregasi untuk Urusan Orang Suci). Persetujuan dari Paus Fransiskus itu dilakukan Selasa, 26 Mei 2020. Paus menyetujui setelah menerima laporan terkait mukjizat-mukjizat yang terjadi dengan perantaraan ke-12 orang itu. Pada tanggal 26 Mei 2020, Paus Fransiskus menerima audiensi Kardinal Angelo Becciu, Prefek Kongregasi Masalah Santo/Santa. Selama audiensi, Bapa Suci memberi wewenang kepada Kongregasi untuk mengumumkan dekrit tentang keduabelas orang itu. Rabu, 27 Mei 2020, keduabelas nama diumumkan di Vatikan. Tiga di antaranya berada dalam tahap akhir menuju proses kanonisasi. Siapa saja mereka? Berikut biografi singkat beberapa diantara mereka, dilansir dari Vaticannews.va: Beata Cesare de Bus terkenal oleh karya-karya amal dan semangatnya dalam berkhotbah dan katekese. Ia mendirikan “Imam Sekuler dari Doktrin Kristen” yang dikhususkan untuk mengkhotbahkan ajaran-ajaran Kristen. Dia juga mendirikan sebuah Ordo wanita, Putri-putri Doktrin Kristen, yang mati pada abad ke-17.

Mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraan Beata Cesare de Bus, imam, Pendiri Kongregasi Imam Sekular Doktrin Kristen (Doctrinari); lahir pada 3 Februari 1544 di Cavaillon (Prancis) dan meninggal di Avignon (Prancis) pada 15 April 1607; Beata Charles de Foucauld adalah seorang perwira tentara Perancis. Dia menjadi biarawan Trappist, tetapi meninggalkannya untuk hidup sebagai pertapa. Dia ditahbiskan menjadi imam di Prancis, kemudian menetap di Sahara Aljazair. Ia menginjili keluarga Berg, mempelajari bahasa dan budaya mereka. De Foucauld dibunuh di pertapaannya pada tahun 1916.

Beato Charles de Foucauld (dikenal sebagai Charles of Jesus), imam diosesan; lahir di Strasbourg (Prancis) pada 15 September 1858 dan meninggal di Tamanrasset (Aljazair) pada 1 Desember 1916; Beata Maria Domenica Mantovani adalah salah satu pendiri, bersama guru spiritualnya Pastor Giuseppe Nascimbeni, dari Kongregasi Suster-Suster Kecil dari Keluarga Kudus, yang berdedikasi untuk mendidik anak-anak dan wanita muda, dan membantu orang sakit dan lansia di komunitas. Dia menjadi superior pertama kongregasi, mengambil nama “Maria Giuseppina dari Immaculata”.

Beata Maria Domenica Mantovani, salah satu pendiri dan pemimpin umum pertama Kongregasi Para Suster Kecil dari Keluarga Kudus; lahir pada 12 November 1862 di Castelletto di Brenzone (Italia) dan meninggal di sana pada 2 Februari 1934; Venerabilis Michael McGivney adalah pendiri Ksatria Columbus, kini menjadi organisasi persaudaraan Katolik terbesar di dunia. Setelah belajar di Kanada dan Amerika Serikat, dia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung James Gibbons di Baltimore. Dia mendirikan Ksatria Columbus sebagai lembaga amal untuk membantu para pekerja dan keluarga mereka. Dia dikenal karena pekerjaannya yang tak kenal lelah di antara umat paroki. Dia meninggal pada usia 38 tahun karena pneumonia.

Michael McGivney, Imam Diosesan, Pendiri Ordo Ksatria Columbus; lahir pada 12 Agustus 1852 di Waterbury (Amerika Serikat) dan meninggal di Thomaston (Amerika Serikat) pada 14 Agustus 1890; Venerabilis Pauline-Marie Jaricot mengabdikan diri untuk membantu pekerjaan para misionaris, mendorong semua umat Katolik untuk melibatkan diri dalam pekerjaan menyebarkan Injil. Dia mendirikan Serikat Penyebaran Iman, yang didedikasikan untuk membantu upaya misionaris di seluruh dunia; dan Asosiasi Rosario Hidup, yang berkomitmen untuk mendoakan Rosario setiap hari. Pada 1835 dia disembuhkan dari penyakit serius setelah mengunjungi kuil Santo Philomena di Italia.

Pauline Maria Jaricot, Pendiri Karya-karya “Serikat Penyebaran Iman” dan “Rosario Hidup”; lahir pada 22 Juli 1799 di Lyon (Prancis) dan meninggal di sana pada 9 Januari 1862; Hamba Tuhan Simeon Cardon adalah pimpinan biara Cistercian di Casamari, Italia. Selama perang Napoleon, tentara Prancis menjarah biara, membobol Gereja dan menghamburkan Hosti Kudus di lantai. Ketika Hamba Tuhan, dengan lima biarawan lainnya, berusaha untuk mengambil Hosti, mereka ditembak dan dibunuh.

Kemartiran Hamba Tuhan Simeon Cardon dan 5 sahabat, biarawan berkaul dari Kongregasi Cistercian di Casamari; terbunuh di Casamari, dalam upaya mempertahankan iman, antara 13 dan 16 Mei 1799; Hamba Tuhan Cosma Spessotto, OFM bergabung dengan para Fransiskan pada tahun 1940, dan ditahbiskan delapan tahun kemudian. Dipenuhi dengan semangat untuk karya misi, dia pergi ke El Salvador pada tahun 1950, salah satu negara termiskin di Amerika saat itu. Dia berkhotbah tentang perdamaian di tengah kekerasan di negara itu. Dia dibunuh pada 1980 ketika dia berlutut berdoa di gerejanya. Dia dikenang karena cintanya pada orang miskin dan kesaksiannya soal persaudaraan.

Kemartiran Hamba Tuhan Cosma Spessotto, seorang imam Ordo Saudara Dina (Fransiskan); lahir di Mansué (Italia) dan dibunuh di San Juan Nonualco (El Salvador), dalam mempertahankan iman, pada 14 Juni 1980. Congregatio de Causis Sanctorum Kongregasi untuk Urusan Orang Suci atau Kongregasi bagi Penyebab Penganugerahan Gelar Santo-Santa adalah kongregasi Kuria Romawi yang menyelidiki dan merekomendasi kanonisasi para orang suci. Prosesnya rumit. Calon yang diajukan ke Vatikan harus punya standar kebajikan heroik dan beatifikasi (anugerah orang suci). Keajaiban-keajaiban yang berhubungan dengan para calon harus bias diterima Sri Paus. Karena beliaulah yang akan memutuskan apakah berkas ini dilanjutkan ke tahapan beatifikasi/kanonisasi atau tidak. Pendahulu dari kongregasi ini adalah Kongregasi Suci bagi Ritus, yang didirikan oleh Paus Siktus V pada tanggal 22 Januari 1588 dalam Bulla Kepausan Immensa Aeterni Dei. Kongregasi ini berurusan dengan pengaturan ibadah ilahi, dan penyelidikan penyebab status orang suci (santo-santa). Pada tanggal 8 Mei 1969, Paus Paulus VI di Vatikan menerbitkan Konstitusi Apostolik Sacra Rituum Congregatio, yang membagi kogregasi ini menjadi dua: Kongregasi Ibadah Ilahi dan Tata-tertib Sakramen dan Kongregasi bagi Penyebab Penganugerahan Gelar Santo-Santa. Kongregasi terakhir memiliki tiga bagian: Pengadilan, Promotor Jendral Imani dan Peradilan sejarah. Dengan adanya perubahan dalam proses kanonisasi yang diperkenalkan oleh Paus Yohanes Paulus II tahun 1983, suatu Dewan Relator ditambahkan untuk mempersiapkan berkas-berkas mereka yang telah dinyatakan sebagai Pelayan Tuhan. (*)