Kegiatan menenun perempuan Baduy luar ( Foto : Antvklik Rafles Umboh)[/caption]Beberapa nama motif yang dihasilkan oleh masyarakat Baduy luar adalah: motif suat samata, motif suat balimbingan, motif mata baru, motif suat songket, motif tajur pinang, motif adu mancung, motif suat kembang gedang, motif aros, motif sanglur atau motif susuatan, motif polos, motif sarung poleng, kacang herang carang, dan motif sarung poleng kacang herang kerep, sedangkan hasil tenunan masyarakat Baduy dalam hanya ada motif polos dan motif aros.Bentuk dan corak yang dipilih bukan hanya karena unsur estetika saja tetapi berkaitan dengan ciri khas adat budaya.[caption id="attachment_334565" align="alignnone" width="900"] Alat tradisional pemintal bendang ( Foto : antvklik Rafles Umboh)[/caption]Kegiatan dalam menenun menggunakan seperangkat alat tenun manual, dan dpunyai di masing masing rumah. Alat tradisonal tenun Gedogan, yaitu bagian yang telah berupa kain digulung dengan batang apit, sedangkan bagian benang lungsi yang belum ditenun tergulung pada totogan.Pada alat tenun yang ini, biasanya terdapat sisir untuk mengendalikan susunan benang lungsi dan merapatkan hasil tenunanDi lingkungan Kampung Gajeboh Baduy sendiri, beberapa rumah juga memamerkan hasil tenunannya dan tak jarang pengunjung membeli langsung dari warga.Kain tenun Baduy berkembang tidak hanya dibuat menjadi kain panjang, tetapi juga syal, selendang, dan sarung dengan berbagai motif dan warna.[caption id="attachment_334566" align="alignnone" width="5135"] Hasil tenunan yang siap dijual ke wisatawan yang datang ke desa wisata Baduy ( Foto : antvklik Rafles Umboh)[/caption]Selembar kain tenun Baduy dihargai mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 300.000, tergantung besar dan kecil kain serta kerumitan corak dan lama proses pembuatan. Kain ini biasanya dijadikan cinderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke kampung wisata Baduy. Berbagai Sumber