Khawatir menjadi klaster baru, keDPRD Kota Surabaya dorong Pemerintah Kota Surabaya untuk rapid test massal di tempat tinggal jenazah yang dijemput paksa oleh keluarganya. Untuk ke sekian kalinya Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Pemerintah Kota Surabaya menggelar rapid test masal. Kali ini giliran ratusan warga di Kecamatan Sawahan Surabaya yang mengikuti rapid test masal di Gedung Juang 45, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya.Dalam kesempatan tersebut, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, SH yang juga mengikuti rapid test massal berharap BIN dapat terus melakukan rapid test massal di Surabaya, hingga angka kesembuhan di surabaya mencapai 90 persen, mengingat angka penularan di Surabaya masih tinggi. Terbukti dalam beberapa hari terakhir curva peningkatan positif di Surabaya meningkat dari hasil rapid test massal ini.Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya ini juga mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk segera melakukan tracing dengan melakukan rapid test massal di lokasi warga yang menjemput jenazah pasien covid-19. Hal ini dilakukan untuk menghindari trejadinya klaster baru. Sempat viral ada dua kasus jemput paksa jenazah covid, yakni jenazah driver ojek online di Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya dan jenazah pasien covid yang di dirawat di Rumah Sakit Paru-Paru Surabaya.DPRD Kota Surabaya juga mengapresiasi rapid test yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara bersama Pemkot Surabaya guna melokalisir penyebaran virus covid-19 di Jawa Timur. Terlebih tak hanya melakukan rapid tes massal, hasil rapid test yang reaktif langsung dilakukan swab sehingga bisa diketahui apakah orang tersebut positif covid-19 atau tidak.Syamsul Huda | Surabaya, Jawa Timur
DPRD Kota Surabaya Dorong Rapid Test di Tempat Warga Jemput Paksa Jenazah
Kamis, 11 Juni 2020 - 14:28 WIB
Baca Juga :