Menabung 6 Tahun, Petani di Sidoarjo Ini Kecewa Tertunda Naik Haji

ENAM TAHUN MENABUNG-KHUMAIDI (Foto : )

Enam tahun menabung, untuk biaya berangkat ibadah haji, petani di Sidoarjo Jawa Timur kecewa, jadwal keberangkatannya haji tahun ini gagal akibat pandemi covid-19. Selama enam tahun menabung, untuk biaya berangkat ibadah haji, dengan menyisihkan hasil panen padi setiap tahunnya, seorang petani di Sidoarjo, Jawa Timur, harus kecewa, karena jadwal keberangkatannya haji tahun ini gagal akibat pandemi covid-19. Kendati demikian, dirinya tetap bersabar menanti kebarangkatan ibadah ke tanah suci, meski harus tahun depan. Keseharian Arifin, warga Dusun Banar, Desa Pilang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Pria paruh baya ini berprofesi sebagai petani, yang hanya memiliki sawah, tak jauh dari tempat tinggalnya.Setiap hari, ayah empat anak, satu cucu  ini  pergi ke sawah untuk memelihara tanaman padinya.Arifin adalah satu dari ribuan calon jamaah haji asal Sidoarjo, yang gagal berangkat pada tahun ini. Kabar pembatalan keberangkat Haji Arifin diterimanya dari pihak Kemenag pada Minggu lalu.Arifin sendiri daftar sebagai calon jamaah haji pada tahun 2011, lalu bersama istrinya bernama Sutinah. Untuk mencari biaya ibadah haji,  Arifin menyisihkan uang hasil panen padi, setahun sekali. Setelah menabung selama enam tahun, uang tersebut digunakan untuk mendaftar haji bersama istrinya.Sisa kekurangan biaya keberangkat Haji Arifin, dilunasinya saat menunggu keberangkatannya.  Akhirnya, arifin mendapat jadwal keberangkatan ibadah haji pada tahun ini.Namun sayang, mimpi bisa menjalankan ibadah haji harus berakhir kecewa, karena pembatalan keberangkatan karena adanya covid-19.Meski kecewa, dirinya tetap bersabar dan menerima keadaan, dan akan mengisi waktu menunggu keberangkat berikutnya, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.Arifin berharap, pandemi covid-19 segera berakhir, dan dirinya dapat berangkat ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji pada tahun depan. Khumaidi | Sidoarjo, Jawa Timur