PT LIB gelar workshop sebelum kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diputar kembali. Sementara PSSI masih membahas kelanjutan Liga dan regulasi Covid-19 dalam rapat Exco. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pengelola kompetisi Liga Indonesia terus mematangkan persiapan dilanjutkannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 yang akan diputar kembali Oktober mendatang. PT LIB menyusun "timeline" atau rangkaian rencana lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.Menurut Pelaksana tugas Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno, tahapan yang harus dilakukan sebelum menggelar kembali kompetisi Liga Indonesia yang sempat dihentikan sementara sejak pertengahan Maret lalu sangat penting.Pelaksanaan kompetisi kali ini tidaklah mudah karena harus mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat demi keamanan dan kesehatan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pertandingan."Kami sedang menyusun timeline rencana kelanjutan kompetisi. Sementara untuk kepastian lanjutan liga dan regulasi masih dalam pembahasan," kata Sudjarno.Menurut purnawirawan Polri berpangkat akhir Inspektur Jenderal itu, salah satu kegiatan penting yang masuk dalam garis waktu PT LIB adalah lokakarya (workshop). Lokakarya ini digelar untuk membahas hal-hal teknis tentang rencana pelaksanaan lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 khususnya menyangkut protokol kesehatan."Namun waktu pelaksanaan workshopnya belum bisa dipastikan," kata Sudjarno, yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT LIB.[caption id="attachment_333584" align="alignnone" width="900"] PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pengelola kompetisi Liga Indonesia terus mematangkan persiapan dilanjutkannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 yang akan diputar kembali Oktober mendatang. (Foto : Persebaya)[/caption]PSSI sudah melontarkan rencana untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 mulai September atau Oktober 2020. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara sejak pertengahan Maret 2020 karena wabah pandemi virus Corona (COVID-19).Jika kembali bergulir, PSSI menyarankan supaya pelaksanaan pertandingan seluruhnya dilaksanakan di Pulau Jawa demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Meski demikian dua klub yaitu Persiraja Banda Aceh menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah kelanjutan kompetisi Liga 1.Sementara mantan juara Liga Indonesia Sriwijaya FC yang kini harus bermain di Liga 2, siap menjadi tuan rumah home turnamen yang digagas PSSI dengan mengajukan Komplek olahraga Jakabaring Sport Center sebagai tempat pelaksanaan kompetisi.Sriwijaya FC memiliki dua stadion yang bisa digunakan untuk menggelar home turnamen yaitu Stadion Gelora Jakabaring dan Stadion Bumi Pertiwi yang keduanya berada di kota Palembang.PT LIB belum bisa memberikan jawaban karena persiapan kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 belum sampai tahap pemilihan stadion.Dalam rapat virtual PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru, seluruh klub Liga 1 dan 2, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) serta Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pada Selasa (2/6), PSSI memaparkan usulan bahwa Liga 1 dan 2 musim 2020 akan dilanjutkan mulai September atau Oktober 2020.Untuk Liga 1 PSSI mengusulkan pertama, kompetisi bergulir kembali pada September atau Oktober 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat.Kedua, pembayaran subsidi pertermin dinaikkan dari Rp520 juta menjadi Rp800 juta. Ketiga, tidak ada degradasi dan, terakhir, pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa agar seluruh tim tidak perlu berada di tempat umum terutama bandara.Sementara untuk kompetisi Liga 2 musim 2020, PSSI menyarankan kompetisi bergulir kembali mulai Oktober sampai Desember 2020, subsidi pertermin dinaikkan menjadi Rp200 juta.Untuk musim ini hanya ada dua tim, sebelumnya tiga tim yang akan promosi ke Liga 1 dan tanpa degradasi. Pertandingan Liga 2 juga diusulkan di Pulau Jawa dengan format "home tournament".Tercatat sebanyak 24 tim peserta Liga 2 akan dibagi kedalam 4 grup, dimana masing-masing grup akan dihuni enam tim.PSSI akan menggelar rapat komite eksekutif (Exco) untuk membuat keputusan akhir soal kelanjutan liga termasuk teknis dan penjadwalan kembali.