Gempa di Pulau Buru guncangannya terasa hingga di Ambon namun tak berpotensi Tsunami. Gempa pukul 11.56 WIB ini berpusar di Laut Banda di sisi selatan Pulau Buru. antvklik.com Guncangan gempa bermagnitudo 5,8 di Laut Banda di selatan Pulau Buru, Maluku pada Selasa (9/6/2020) pukul 11.56 WIB guncangannya terasa hingga di Ambon pada skala II MMI.
Skala II ini maksudnta adalah getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. "Getaran gempa dirasakan di beberapa daerah. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Getaran pada skala III-IV MMI atau bila siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah di daerah Namrole, di Piru pada skala III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu serta pada skala II-III MMI di Namlea. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi yang merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal itu tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa itu memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip). Berdasarkan hasil analisis BMKG juga tercatat episenter gempa terletak pada koordinat 4,14 LS dan 126,43 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km arah Selatan Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku pada kedalaman 20 km.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.