Sriwijaya FC Siap Menjadi Tuan Rumah Home Turnamen Liga 2.

Stadion Jakabaring dari Atas (Foto : )

Sriwijaya FC siap menjadi tuan rumah home turnamen Liga 2. PSSI berencana membagi klub ke dalam 4 grup dan setiap grup diisi 6 klub untuk kompetisi akan akan dimulai pada Oktober 2020. Klub Sriwijaya FC berencana mengajukan Stadion Jakabaring Palembang menjadi tuan rumah Liga 2 pada lanjutan kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia yang kemungkinan akan digelar kembali dalam format baru. PSSI tengah menggodok opsi terbaik untuk menggelar lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang sempat dihentikan sementara akibat Pandemi virus Corona sejak pertengahan Maret 2020 lalu. Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainudin mengatakan Stadion Jakabaring layak menjadi tempat bertandingnya klub-klub Liga 2 jika digelar dengan format home turnamen. Stadion Jakabaring sudah berpengalaman menjadi host kompetisi sepak bola nasional hingga di level internasional. [caption id="attachment_333129" align="alignnone" width="900"] Stadion Jakabaring Palembang sudah berpengalaman menggelar kompetisi Liga 2, Liga 1 hingga pertandingan internasional mulai dari SEA Games, ASIAN Games hingga pertandingan internasional lainnya. (Foto : Jakabaring)[/caption] "Kami siap menjadi tuan rumah kompetisi Liga 2 musim 2020-2021, kami akan membuat surat dan mengirimnya kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 2," kata Hendri Zainudin. Sebelumnya PSSI membeberkan opsi home turnament untuk lanjutan Liga 2 / 2020 - 2021, yakni membagi klub ke dalam empat grup. Masing-masing grup diisi enam klub serta kompetisi akan dimulai pada Oktober 2020. Opsi tersebut dirumuskan PSSI dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat sesuai Surat Keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) nomor 3.1.7.4/SET/III/2020 yang mengadopsi protokol kesehatan rujukan FIFA. Palembang memiliki dua stadion yang berada ditengah kota dan memudahkan akomodasi setiap klub jika digelar dalam sistim home turnamen. Selain Stadion Jakabaring yang berkapasitas 40.000 orang, Palembang juga memiliki Stadion Bumi Sriwijaya yang berkapasitas 15.000 orang. Stadion Bumi Sriwijaya yand berada di tengah kota juga layak menjadi tempat bertanding klub Liga 2. [caption id="attachment_333130" align="alignnone" width="900"] Stadion Jakabaring Palembang sudah memiliki sertifikasi dari AFC sehingga dinilai layak untuk menggelar pertandingan nasional dan internasional. Rumput lapangan Stadion Jakabaring juga terawat dengan rapi dan permukaan lapangan juga rata. (Foto : Jakabaring)[/caption] "Kota Palembang juga banyak memiliki hotel dan tempat penginapan, akses dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II juga lancar," tambah Hendri Zainudin. Dukungan Penuh Dari Muba Babel United FC Niatan Sriwijaya FC tersebut didukung oleh klub Liga 2 lainnya yakni Muba Babel United FC, lokasi yang berdekatan dinilai akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi klub yang menjadi rival satu daerah Sriwijaya FC itu. "Kami sangat mendukung Sriwijaya FC bisa menjadi salah satu tuan rumah penyisihan lanjutan Liga 2 / 2020 - 2021 dengan format home tournament," kata Manajer Muba Bebel United FC, Achmad Haris. [caption id="attachment_333131" align="alignnone" width="900"] Para pemain Sriwijaya FC memakai Stadion Jakabaring Palembang sebagai home base baik saat tampil di kompetisi Liga 1 atau di kompetisi Liga 2. (Foto : Jakabaring)[/caption] Menurut Haris, Sriwjaya FC memang layak menjadi tuan rumah, karena Kota Palembang memiliki beberapa aspek yang sudah mendukung terlaksananya kompetisi besar, seperti keberadaan stadion-stadion yang mumpuni dan kemudahan akses, transportasi dan akomodasi peserta. Dengan berada dalam satu grup dengan Sriwijaya FC, tim Muba Babel United FC akan mendapatkan manfaat tersendiri. Haris akan memanfaatkan kesempatan besar bertanding melawan tim berjuluk Laskar Wong Kito yang sudah memiliki nama besar dan sudah malang melintang dalam persepakbolaan Indonesia. "Jika kami bertanding di Palembang pasti bisa lebih hemat dari daerah lain karena dari Sekayu (Musi Banyuasin) cukup naik bus saja (kurang lebih empat jam perjalanan)," kata Haris yang juga pernah menjadi asisten manajer Sriwijaya FC.