antvklik China akan meningkatkan kerja sama internasional jika berhasil mengembangkan vaksin virus corona jenis baru atau Covid-19. Vaksin yang dikembangka akan menjadi milik masyarakat internasional. Pemerintah China mengalokasikan dana sebesar 20 juta dolar AS (sekitar Rp281 miliar) untuk Aliansi Vaksin dan Imunisasi Global (GAVI) selama periode 2021-2025.
Langkah itu diambil untuk meningkatkan kerja sama vaksin Covid-19 secara global dalam mengembangkan vaksin Civid-19, sejalan dengan komitmen untuk menyediakan kebutuhan masyarakat global. Para pengamat menilai kehadiran pejabat senior itu menunjukkan bahwa China sangat mementingkan kerja sama dengan dunia di tengah pandemi.
KTT tahun ini, yang diketuai oleh Inggris, telah berhasil menghimpun dana sekurang-kurangnya 7,4 miliar dolar AS (sekitar Rp104 triliun) untuk mendanai GAVI. Dana tersebut antara lain berasal dari Bill and Melinda Gates Foundation, WHO, dan Unicef. Terdapat 10 vaksin yang sedang diuji klinis dan 123 kandidat vaksin sedang menjalani evaluasi praklinis sebagaimana disebutkan dalam laporan terbaru WHO.
Di antara 10 vaksin tersebut, lima di antaranya dikembangkan China dan kini memasuki uji klinis tahap kedua. Satu vaksin diregistrasi oleh pengembang dari China, Jerman, dan Amerika Serikat dan saat ini memasuki tahap pertama uji klinis. Hingga kini, jumlah infeksi di China, tempat laporan virus corona pertama kali muncul pada akhir tahun lalu, mencapai 83.036. Sementara itu, jumlah kematian masih berjumlah 4.634.