Rihanna Marah dan Sedih Tuntut Keadilan bagi George Floyd

(Rihanna/ Foto: Instagram@badgarlriri) (Foto : )

Kecaman atas tindakan kejam Derek Chauvin  memicu gerakan bertajuk #BlackLivesMatter di penjuru dunia. Penyanyi Rihanna marah dan sedih menuntut keadilan atas kematian George Floyd serta ikut menggerakan dan menyuarakan gerakan anti rasialisme yang kini memanas di Amerika Serikat. Rihanna tak terima perlakuan rasisme masih saja terjadi di Amerika Serikat yang dikenalnya sebagai kampiun demokrasi hanya semu semata.  “Dalam beberapa hari terakhir, kehancuran, kemarahan, kesedihan yang saya rasakan sangat luar biasa! Melihat kaum saya terbunuh dan jadi korban main hakim sendiri setiap hari," tulis Rihanna kutip antvklik,  Rabu (3/6/2020). Rihanna protes banyaknya ras kulit hitam yang diperlakukan tak manusiawi. Bahkan beberapa hari terakhir, di media sosial bertebaran suara George Floyd yang meminta belas kasihan tak sanggup lagi didengarnya. [caption id="attachment_331472" align="alignright" width="720"] (Rihanna/ Foto: Instagram@badgarlriri)[/caption] Rihanna sangat iba dengan rintihan George Floyd dan geram dengan wajah Derek Cauvin yang dituduhnya sebagai pembunuh membayangi pikirannya. “Kita mendengar suara George Floyd berulang kali meminta dilepaskan, raut wajah pembunuh Derek Chauvin menghantuiku!” tulis Rihanna. Seperti diketahui, kasus George Floyd bermula saat dirinya diamankan polisi atas dugaan penggunaan uang palsu. George ditangkap namun tindakan salah satu petugas, Derek Chauvin diluar batas. Derek Chauvin menggunakan lututnya menekan leher George saat menguncinya menghadap tanah. Selama delapan menit Cauvin melakukan aksi tersebut membuat George Floyd tak bernafas meregang nyawa. Derek Chauvin berdalih mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan agar George Floyd tidak melakukan perlawanan terhadap petugas. [caption id="attachment_331477" align="alignright" width="720"] (Rihanna/ Foto: Instagram@badgarlriri)[/caption]  “Apa hukuman yang cocok untuk pembunuhan?!” tutup Rihanna dalam unggahannya itu. Kematian George Floyd memicu gelombang demonstrasi tak hanya di amerika serikat. Bahkan di beberapa negara seperti, Inggris, Perancis, Israel, Belanda dan beberapa negara lainnya menyuarakan keadilan dan persamaan hak atas kasus ini. Kecaman atas tindakan kejam Derek Chauvin  memicu gerakan bertajuk #BlackLivesMatter sebagai protes anti rasisme terharap kulit hitam dipelosok penjuru dunia. Tak hanya Rihanna, sejumlah musisi lain seperti Lady Gaga, Justin Bieber serta di seluruh dunia bersuara menuntut keadilan atas meninggalnya George Floyd.