Orang Bandung menang lomba desain Masjid Agung Jawa Tengah. Ade Yuridianto yang mungusung karya dengan kode MAJT 012 menyingkirkan 52 karya lainnya . antvklik.com Ade Yuridianto mengusung karya masjid dengan atap berbentuk tajug yang merupakan bangunan khas Jawa Tengah mampu menambat perhatian para juri.Ade dinyatakan sebagai pemenang lomba desain Masjid Agung Jawa Tengah.Ade menyisihkan dua calon pemenang lain di grand final dari 53 karya yang mengikuti lomba. Tiga karya yang masuk grand final adalah MAJT 082 asal Malang dengan arsitek atap gunungan (juara 2) dan design MAJT 062 dari Jogjakarta dengan design atap joglo terbelah (juara 3).Masing-masing finalis memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi penilaian tetap mengacu pada indikator tata bangunan Islami, tata ruang Islami, inovasi bentuk, respect terhadap green architecture, kewajaran konstruksi dan interior Islami, seperti dijelaskan Ketua Tim Juri Sayembara MAJT Magelang Prof Totok Roesmanto menuturkan parameter penilaian.Guru besar arsitekt Undip Semarang ini mengatakan, dewan juri cukup alot dalam penentuaan pemenang. Mulai penentuan enam besar, tiga besar hingga penentuan juara.Dari segi keindahan dan fungsi, hampir semua karya menyajikan keunggulan yang sama. Namun yang menarik dewan juri memilih desian karya Ade adalah bentuk atap tajug yang melengkung ke belakang.Menurut dewan juri, tajug merupakan icon dan sekaligus dalam karya Ade, ia menyematkan inovasi bentuk atap masjid Jawa. Bentuk itu mengembangkan bangunan dasar peribadatan di Jawa Tengah."Kalau biasanya lancip ke atas, desian itu baru karena ditarik ke belakang dan puncaknya agak ke belakang. Ini hal baru dalam bentuk bangunan peribadatan di Jawa, namun orang melihat sekilas saja sudah tahu kalau itu masjid," terangnya.Meskipun lanjut dia, apabila nanti desian itu diaplikasikan dalam bentuk bangunan, diperlukan perbaikan-perbaikan. Apalagi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan agar bangunan MAJT Magelang tidak asal-asalan."Pesan Pak Ganjar kan bangunannya harus benar-benar indah dan kokoh, tidak asal-asalan. Tentunya nanti ada modifikasi agar betul-betul bagus dan berkualitas," tutupnya.Ade Yuridianto saat dikonfirmasi mengatakan terkejut ditetapkan sebagai pemenang. Berkali-kali dirinya mengucap syukur atas kabar itu."Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Sebagai etika profesi, kalau kondisi membaik saya bersedia datang ke Semarang untuk paparan design lebih detil. Kalau ada pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri maupun dari Pak Gubernur akan saya jawab dalam kesempatan itu," kata Ade.Ade memilih desian atap tajug terinspirasi dari tugas akhir saat penelitian skripsi. Bukan tanpa alasan, saat penelitian itu, ia menemukan bahwa atap bangunan peribadatan di Jawa khususnya Jawa Tengah itu menggunakan atap model tajug.
Orang Bandung Menang Lomba Desain Masjid Agung Jawa Tengah
Jumat, 29 Mei 2020 - 21:40 WIB
Baca Juga :