Melestarikan Burung Bayan, Satwa Langka dengan Sentuhan Hati

Burung Bayan (Foto : )

Bagi penghobi burung, mempunyai tempat penangkaran merupakan keasyikan tersendiri dalam memelihara dan melestarikan burung yang dipeliharanya. Apa lagi burung burung yang ditangkar tersebut langka dan dilindungi. Bagi penghobi burung, mempunyai tempat penangkaran merupakan keasyikan tersendiri dalam memelihara dan melestarikan burung yang dipeliharanya.Apa lagi burung burung yang ditangkar tersebut langka dan dilindungi, Sehingga  dalam melakukan penangkaran kita bisa menjaga agar populasi burung-burung yang dilindungi tersebut tetap terjaga dan  juga bisa untuk menambah penghasilan.Mario blanco,  merupakan seniman, budayawan dan  pemilik Museum Blanco di Ubud Bali. Mario mempunyai jiwa seni dan keahlian dalam melukis, memotret dan pandai menangkar burung-burung langka, dengan sentuhan hati.[caption id="attachment_328482" align="alignnone" width="898"] Salah Satu sisi sangkar burung, pepohonan dibiarkan alami di Museum Blanco ( Foto : Mario Blanco)[/caption]Mario Sejak di usia dini, dia sudah dekat dengan satwa burung yang dilindungi, hingga kini  telah memiliki, beraneka ragam jenis burung jumlahnya  sekitar 400 ekor di Museum Blanco.Adapun Jenis-jenis burung tersebut dari kakak tua Jambul putih, triton dan biasa, terdapat burung kakak tua raja, peskuet, maupun burung nuri 4 jenis termasuk nuri black cap , rangkok bayan macau jalak bali 350 ekor, awal mula hanya dari 3 pasang.[caption id="attachment_328483" align="alignnone" width="900"]