Graha Maria Annai Velangkanni arsitektur tempat suci ini sangat berbeda dari biasanya dan keunikan struktur bangunan yang megah dan tinggi ini terletak pada keaslian campuran arsitektur Indo-Mughal.
Graha Maria Annai Velangkanni yang luar biasa didedikasikan kepada Bunda Maria yang dikenal di India sebagai Annai Velangkanni Arokia Matha, Our Lady of Good Health atau Bunda penyembuh .
Graha berarti rumah atau tempat suci atau kuil dalam bahasa Sanskrit. Dibangun pada tahun 2005, terletak di Taman Sakura Indah,Jl. Sakura III, No. 7-10,Tanjung Selamat, Medan, Sumatra Utara.
Graha Maria Annai Velangkanni Dibangun dengan sentuhan Indonesia, arsitektur tempat suci ini sangat berbeda dari biasanya dan keunikan struktur bangunan yang megah dan tinggi ini terletak pada keaslian campuran arsitektur Indo-Mughal, ornamen dan tampilan warna bangunan yang dikerjakan oleh tangan-tangan amatir dan di atas semua dalam isi Alkitab.
Beberapa simbol kepercayaan menghiasi bangunan, tetapi hal ini selaras dengan struktur tempat suci ini dan membentuk persatuan yang indah. Nilai-nilai estetika dan kepercayaan menyatu untuk mengekspresikan keagungan dan kebesaran misteri Ilahi.
Graha Maria Annai Velangkanni adalah sebuah rumah bagi semua orang yang memiliki kehendak baik terlepas dari ras, kepercayaan maupun bahasa ibu yang datang untuk merasakan kedamaian, keharmonisan dan juga hubungan persahabatan.
Berikut galeri foto keunikan Arsitektur Graha Maria Annai Velangkanni.
Perpaduan Arsitektur Indo-Mughal
Kuil ini lebih mirip candi Budha bergaya Tibet, karena kehadiran karakter India dan Cina pada desain arsitektur bangunan. Kombinasi warna coklat, abu-abu, dan merah di bangunan ini, dan pagoda piramida di atasnya, memberi kesan sebuah biara Budha atau Hindu di suatu tempat di India. Selain itu, dua anak tangga berkelok-kelok membawa anda ke lantai dua, menyerupai istana yang dapat Anda lihat di Kota Terlarang di Beijing, China.
[caption id="attachment_326178" align="alignnone" width="768"] Arsitektur Graha Maria Annai Velangkanni perpdauan antara Indo-Mughal ( foto: Velangkanni.com)[/caption]
Gerbang pintu masuk
Saat anda memasuki gerbang utama, anda tidak akan gagal untuk melihat sambutan inkulturatif dari rumah adat Sumatra Utara (rumah tradisional orang-orang Toba dan orang-orang dari suku Batak), yang menghiasi bagian atas pintu masuk.
[caption id="attachment_326181" align="alignnone" width="900"] Gerbang pintu Masuk ( foto: Velangkanni.com)[/caption]
Pusat Ziarah
Pengunjung dapat langsung merasa bahwa dia memasuki pusat ziarah yang merupakan “tempat sambutan dan pertemuan Allah dengan umat-Nya” ketika dia melihat jalan aspal berupa manusia yang sujud di hadapan keagungan Tuhan dan kedua lerengan yang mengarah ke lantai dua dimana sebuah patung besar Annai Velangkanni dengan bayinya Yesus berdiri, terlihat seperti dua tangan Maria yang menerima pengunjung dengan pelukan keibuan. Dua lerengan tersebut telah menjadi simbol tangan Perawan Maria yang merangkul umat manusia dengan cinta.
[caption id="attachment_326183" align="alignnone" width="900"] Pusat ziarah (foto: Velangkanni.com)[/caption]
Menara dan Kubah Gereja
Menara dan kubah tempat suci ini terdiri dari dua lantai: sebuah tempat pertemuan (aula komunitas) di lantai dasar dan tempat pemujaan di lantai satu dan tujuh menara bertingkat dengan tiga kubah. Tujuh menara bertingkat adalah bagian tertinggi bangunan dan merupakan perwakilan dari arsitektur Hindu. Tiga kubah di atas bangunan tersebut dibuat sesuai dengan arsitektur Mughal dan mengikuti kubah gaya masjid. Tiga kubah tersebut mewakili Trinitas dalam Kekristenan yaitu Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Ketika seseorang pergi ke Surga, dia dipertemukan kembali dengan Trinitas yang Terberkati.
[caption id="attachment_326184" align="alignnone" width="400"] Menara Gereja dan kubah (foto: Velangkanni.com)[/caption]
Balkon lerengan
Dua lantai tempat suci dihubungkan oleh lerengan yang naik dan secara simbolis menghubungkan bumi (lantai dasar) dan langit (lantai 1 dan di atasnya). Menara memiliki balkon yang ditutupi dengan lukisan tujuh hari penciptaan manusia seperti yang diceritakan dalam Kitab Kejadian, dari yang pertama hingga tanggal terakhir penciptaan. Di atas lerengan juga terdapat lukisan kelahiran Yesus dan masa mudanya, dan juga salib yang memimpin jalan menuju ke penyalibannya.
[caption id="attachment_326185" align="alignnone" width="900"] Balkon lerengan (foto: Velangkanni.com)[/caption]
Air mancur yang merupakan simbolis dari sumur Yakub.
Di depan serambi di pusat aula komunitas ini terletak sebuah sumber air mancur yang menarik yang merupakan simbolis dari sumur Yakub dimana adegan injil Yesus bertemu dengan wanita Samaria yang datang untuk mengambil air digambarkan. Dia meminta wanita itu untuk memberi dia sesuatu untuk diminum dari apa yang dia ambil (Yohanes 4:7), dan dia bertanya-tanya mengapa seorang pria Yahudi mau berbicara kepada seorang wanita Samaria – Yesus memecahkan tabu budaya karena ras dan jenis kelamin (Yohanes 4:9).
[caption id="attachment_326187" align="alignnone" width="900"] air sumur Yakub (foto:Velangkanni.com)[/caption]
Lantai dasar diperuntukan untuk komunitas.
Lantai dasar merupakan balai komunitas, dan pintu masuk dan jendelanya ditata dengan Iwans (pintu masuk melengkung) yang biasanya ditemukan di masjid-masjid di Medan. Ruang terbuka aula memiliki kemiripan dengan musallah (musholla) yang ada di masjid. Balai komunitas dimaksudkan untuk pertemuan dan fungsi lain bagi umat Allah terlepas dari agama apapun. Ini dimaksudkan untuk mengumpulkan orang-orang beriman – baik iman apapun. Tidak ada pintu ke aula ini dan hal ini mencerminkan keterbukaan. Aula ini dinamai Aula Santa Anna sempena ibu Maria.
[caption id="attachment_326188" align="alignnone" width="900"] Balai komunitas (foto: Velangkanni.com)[/caption]
Lantai Atas – Gereja
Sementara lantai dasar adalah simbol bumi dimana orang-orang dari semua iman berkumpul dalam persaudaraan, lantai atas adalah gereja yang layak – tempat untuk berdoa dan penghormatan.
[caption id="attachment_326189" align="alignnone" width="900"] lantai atas Gereja (foto: Velangkanni.com)[/caption]
Bangunan Graha Maria didukung oleh 12 tiang.
Seluruh bangunan kuil bersandar pada dua belas tiang. Ini adalah simbol Gereja Kristus yang dibangun di atas dasar kedua belas rasul tersebut. Jadi di setiap tiang patung salah satu rasul berdiri sebagai wali.
[caption id="attachment_326190" align="alignnone" width="900"] Bangunan Graha Maria didukung oleh 12 tiang ( foto : Velangkanni.com)[/caption]
Sumber : Velangkanni.com