Kenangan bek Persija Jakarta Marco Motta bersama Timnas Italia di Olimpiade 2008 dan Piala Dunia 2010. Motta menyatakan pengalaman paling berkesan di Timnas Italia di Olympiade Beijing China 2008.
Marco Motta mencuri perhatian seluruh pecinta sepak bola Indonesia sejak diumumkan bergabung dengan Persija awal musim ini. Wajar saja, pemain kelahiran Merate, Italia itu pernah memperkuat tim-tim besar negaranya.
Pemain yang berposisi sebagai bek ini sudah merasakan bermain di klub kasta tertinggi Seri A Liga Italia seperti AS Roma. Bahkan penampilannya yang memikat membuat raksasa Italia Juventus merekrut pemain kelahiran Merate Italia 14 Mei 1986 tersebut dari AS Roma di musim kompetisi 2010 hingga 2015.
Motta sempat dipinjamkan ke klub Catania, Bologna dan Genoa sebelum dijual ke klub asal Inggris Watford di bursa transfer musim panas tahun 2015. Pemain Persija Jakarta bernomor punggung 47 ini mengawali karir sepakbola junior bersama klub Atalanta dari 2000 hingga 2004.
Motta naik kelas ke tim senior Atalanta di musim 2004-2005 dengan mencatat 1 gol dari 19 kali penampilannya di Seri A Liga Italia. Motta akhirnya dilepas ke Udinese diakhir musim 2005 dan bertahan hingga 2009 dengan catatan bermain sebanyak 36 pertandingan.
Prestasinya di sepakbola profesional terus membawa Motta menjelajar dari Italia ke Inggris hingga Spanyol. Motta dibeli klub Almeria Spanyol dari Charlton Atletik pada awal musim kompetisi 2017. Motta mencatat 46 pertandingan bersama Almeria dan mencetak 3 gol di Spanyol.
[caption id="attachment_325726" align="alignnone" width="900"]
Kemayoran. (Foto : Persija)[/caption]
Perjalanan Marco Motta di Timnas Italia
Mantan bek klub Charlton Athletic di musim 2016 ini juga memiliki pengalaman di level Tim Nasional. Motta rutin membela panji Timnas Italia sejak debutnya di Timnas U-16 pada 2002. Setahun kemudian Motta sudah naik ke Timnas Italia U-17 dan mencatat 4 gol dari 14 penampilannya.
Lalu perlahan tapi pasti Motta terus promosi di setiap level usia dengan beberapa kali menjadi kapten tim. Penampilan terbanyak Motta sebagai bek Timnas Italia saat memperkuat Timnas U-21 dari tahun 2005 hingga 2009. Motta mencatat 31 penampilandan berhasil mencetak 1 gol sebagai pemain belakang Gli Azzuri termasuk di Piala Eropa U-21 tahun 2006.
Motta juga dipercaya memperkuat Timnas Italia pada Olimpiade Beijing 2008. Pelatih Azzuri kala itu, Pierluigi Casiraghi mempercayakan Motta menempati salah satu posisi di barisan pertahanan bersama nama-nama lain seperti Paolo De Ceglie, Domenico Criscito dan Antonio Nocerino.
Italia yang berada di grup D bersama Kamerun, Korea Selatan dan Honduras tampil perkasa. Mereka berhasil mengalahkan Honduras dan Korea Selatan serta imbang melawan Kamerun. Mendapatkan poin 7, Motta dkk. melenggang ke perempat final.
Namun sayang, di babak itu Italia bertemu tim yang sedang bertabur banyak pemain berbakat yakni Belgia. Gli Azzuri pun menyerah 2-3 dari Belgia dan tersingkir dari perhelatan Olimpiade Beijing 2008.
Meski gagal memberikan gelar, Motta mengaku Olimpiade Beijing menjadi salah satu turnamen yang paling berkesan dalam kariernya.
“Ya saya selalu ingat pada Olimpiade 2008 di Beijing. Saat itu saya berada dengan pemain-pemain masa depan Italia. Olimpiade di Beijing juga membuat saya tidak kaget saat tiba di Indonesia 12 tahun kemudian karena cuaca dan kultur Asia tidak terlalu jauh berbeda,” ujar Marco Motta.
Puncak prestasi Motta adalah menembus level Timnas Senior Italia pada tahun 2010. Motta dipanggil pelatih Timnas Italia Marcelo Lippi untuk memperkuat Italia di Piala Dunia 2010 Rusia. Namun Italia yang sukses merebut juara dunia di Piala Dunia 2006 dibawah pimpinan Lippi harus tersingkir di fase grup pada Piala Dunia 2010.
Kenangan Bek Persija Jakarta Marco Motta Bersama Timnas Italia
Jumat, 22 Mei 2020 - 08:01 WIB
Baca Juga :