Punya mobil masih menerima bantuan Program Keluarga Harapan. Ini terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dua tahun warga bernama Suma'ani menerima bantuan PKH. Tidak pula ia keberatan tembok rumahnya dicat label keluarga penerima PKH.
Namanya Suma’ani (39), warga Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ia memiliki mobil avanza. Kondisi mobilnya juga masih dalam keadaan baik. Namun kemudian menjadi heboh saat foto Suma’ani bersama mobilnya muncul di medsos. Mengapa? Karena ia masih tercatat sebagai penerima bantuan PKH ‘Program Keluarga Harapan’.
[caption id="attachment_325217" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption]
Suma’ani mengakui bahwa keluarganya memang masih tercatat dan menerima bantuan PKH pada bulan April lalu. Meski punya mobil, ia juga tidak keberatan rumahnya diberi label keluarga penerima PKH menggunakan cat di tembok.
[caption id="attachment_325218" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption]
Menurut Suma’ani, keluarganya sudah menerima bantuan PKH sejak dua tahun terakhir. Awalnya,
keluarganya diajukan sebagai penerima PKH karena kondisi ekonominya masih terpuruk. Seiring berjalannya waktu, kini keluarganya sudah mampu membeli mobil dan bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan PKH.
[caption id="attachment_325221" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption]
Namun, ia enggan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan PKH karena merasa sakit hati kepada perangkat desa dan pendamping PKH yang sering menyindirnya supaya mundur sebagai penerima PKH.
Baginya cara komunikasi perangkat desa dan pendamping PKH telah mengurungkan niat keluarganya untuk mundur sebagai penerima bantuan PKH. Namun, Suma’ani akan legowo mengundurkan diri sebagai peserta PKH apabila ada komunikasi yang baik dari perangkat desa dan pendamping PKH.
Umar Sanusi | Nganjuk, Jawa Timur