Sekolah Kembali Dibuka, Lantas Apakah Anak-anak Dapat Sebarkan COVID-19?

Seorang anak mengenakan masker sedang membersihkan tangan dengan cairan antiseptik saat hendak masuk sekolah (REUTERS,Leonhard Foeger) (Foto : )

telah menemukan bahwa anak-anak adalah sumber awal infeksi pada kurang dari 10% kasus, saat mengamati sebuah keluarga yang terpapar COVID-19, namun studi ini belum ditinjau kembali oleh rekan peneliti lainnya.Sementara itu, beberapa penelitian kecil di negara-negara seperti Iran dan Perancis telah sampai pada kesimpulan yang sama, bahkan di Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan. Apakah Anak-anak Dapat Membawa Virus? Setidaknya terdapat satu penelitian yang meneliti tentang jumlah volume virus corona dalam tubuh pasien COVID-19 (suatu pengukuran yang dikenal sebagai “viral load”), menemukan bahwa volumenya tidak terkait dengan usia.Para peneliti di Institut Virologi di Charité - Universitätsmedizin di Berlin mengatakan bahwa, analisis di awal tahun ini terhadap hampir 4.000 sampel tes positif telah menemukan bahwa pasien dengan usia muda tidak berbeda secara signifikan dari pasien dewasa dalam  viral load . Hal ini menyarankan bahwa pemerintah harus berhati-hati terhadap kebijakan mereka untuk membuka sekolah kembali.Tetapi analisis terpisah dari studi yang dilakukan oleh University of Zurich, mengingatkan bahwa temuan ini sulit ditafsirkan, karena metode statistik yang digunakan dan sejumlah kecil kasus yang diidentifikasi pada anak-anak dan remaja.“Analisis ulang dari data ringkasan dengan tes untuk tren, menunjukkan bahwa ada bukti yang sedang, tetapi tidak berlebihan, untuk meningkatkan  viral load  dengan bertambahnya usia,” tulis penulis utama Dr. Leonhard Held, profesor biostatistik di University of Zurich.