Banjir bandang porak porandakan puluhan rumah warga Kecamatan Kebayakan dan Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan sedang. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, selain puluhan rumah rusak parah, juga ada 89 jiwa harus mengungsi ke tempat penampungan.Ditambahkan Sunawardi, petugas Tagana Dinas Sosial Aceh Tengah, saat ini sedang mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di SDN 3 Kebayakan.“10 KK atau 33 jiwa telah mengungsi ke SD 3 Kebayakan, dan 15 KK atau 56 jiwa mengungsi ke tempat keluarga,” kata Sunawardi, Kamis (14/5/2020).[caption id="attachment_321942" align="aligncenter" width="900"] Korban Banjir Bandang di Aceh Tengah Mengungsi ke Bangunan SD. (Foto Dok. BPBA)[/caption]Sunawardi menambahkan, bantuan tanggap darurat juga sudah disalurkan kepada warga yang terdampak. Selain itu, petugas medis terus disiagakan di lokasi penampungan untuk memastikan kondisi masyarakat.Sejauh ini, berdasarkan laporan terbaru BPBA, 57 rumah warga di lima desa Kecamatan Kebayakan dan Bebesen, Aceh Tengah, rusak diterjang banjir bandang. Lima warga terluka akibat musibah itu.Pembersihan material banjir bandang saat ini tengah dilakukan oleh petugas BPBD Aceh Tengah, dibantu Personel TNI, Polri, dan relawan.Sementara akses jalan Takengon – Bireuen yang sempat putus sudah dibuka dan sudah bisa dilintasi kendaraan.Banjir bandang melanda Desa Paya Tumpi dan Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah pada Rabu (13/5/2020) siang, sekitar pukul 15.00 WIB. Banjir bandang terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan deras seharian.Kawasan permukiman yang berada di kaki lereng perbukitan Danau Lut Tawar itu porak poranda diterjang air bah yang mengalir dari tebing.[caption id="attachment_321950" align="aligncenter" width="900"] Banjir Bandang di Desa Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) Sekitar pukul 15.00 WIB (Foto Dok. BPBD Aceh)[/caption]Warga lari berhamburan untuk menyelamatkan diri. Sebuah mobil warga terseret hingga jatuh ke jurang.