Sudah Ada 6 Jenis Vaksin Virus Corona Diuji Coba di Tubuh Manusia

Sudah Ada 6 Jenis Vaksin Virus Corona Diuji Coba di Tubuh Manusia (Foto Istimewa) (Foto : )

Setidaknya sudah ada 100 vaksin virus corona yang sudah dikembangkan dan sudah enam di antaranya masuk ujicoba pada tubuh manusia. Meski demikian, dunia kesehatan maupun para ahli yang mampu memberikan hasil yang tepat terhadap uji coba vaksin tersebut. Berikut beberapa fakta terkit uji coba vaksin virus corona Covid-19 yang pernah dilakukan: 1. Sudah ada uji coba vaksin terhadap manusia Saat ini di Oxford, tim peneliti dari Jenner Institute sudah mulai melakukan uji coba ke manusia. Jenner Institute merekrut 800 orang sehat untuk menjadi relawan dalam riset vaksin COVID-19. Sebagian dari orang itu akan disuntik kandidat vaksin corona, sebagiannya lagi disuntik vaksin lain atau dianggap tidak disuntik vaksin. Dari uji coba ini, peneliti akan melihat bagaimana kandidat vaksin bekerja. 2. Vaksin untuk mencegah, bukan mengobati Vaksin sejatinya merupakan molekul atau cara yang dimaksudkan untuk mencegah suatu penyakit. Itu bukan untuk mengobati. Vaksin akan diberikan kepada orang sehat, supaya memiliki sistem imun yang memproduksi antibodi dan bisa membaca virus yang menyebabkan suatu penyakit. 3. Vaksin harus diuji coba ke hewan Vaksin dikatakan gagal ketika di tahap uji klinis di hewan atau di setting laboratorium injeksi, vaksin tidak menghasilkan antibodi. Karena, jauh sebelum masuk ke tahap uji coba manusia, kandidat vaksin akan melewati tahapan uji coba pada hewan atau di-setting cell di laboratorium. 4. Vaksin dinyatakan bekerja jika menghasilkan antibodi Vaksin dikatakan bekerja ketika menghasilkan antibodi, dan dapat melindungi diri dari virus corona. Jika nantinya vaksin akan memproduksi antibodi, baru bisa diujicoba pada manusia. 5. Proses menjadi panjang karena faktor pembuatan dosis vaksin Proses yang bisa membuat vaksin lama ditemukan selain faktor penelitian adalah proses manufaktur atau pembuatan dosis vaksin dalam skala besar. 6. Proses penemuan vaksin bisa memakan waktu hingga 4-5 tahun, bahkan lebih Perjalanan menemukan vaksin memang lama. Salah satu contohnya adalah vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks, yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk dikembangkan. Lalu ketika epidemi HIV muncul di tahun 80-an, peneliti sudah berpikir membuat vaksin sejak saat itu. Namun, hingga kini vaksinnya belum ada.