Selama pandemi covid-19, pembeli kambing hidup di pasar hewan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merosot drastis. Penurunannya mencapai delapan puluh puluh persen. Akibatnya, pedagang terpaksa harus mengobral kambing dagangannya jauh di bawah harga normal. Pasar hewan Gedongombo, di Kecamatan Semanding, Tuban, masih tetap beroperasi normal. Para pedagang berjajar rapi menjajahkan kambing dagangnya, dengan menjaga jarak. Namun, suasana pasar yang biasanya penuh sesak kini jauh lebih sepi dari biasanya.Selama pandemi covid-19, pembeli kambing hidup mengalami penurunan drastis hingga delapan puluh persen. Jika biasanya satu pedagang mampu menjual sedikitnya lima belas ekor kambing, namun kini maksimal hanya tiga ekor.Kondisi ini memaksa para pedagang, mengobral harga kambing dagangnya. Penurunan harga rata-rata sebesar tiga ratus ribu rupiah, hingga lima ratus ribu rupiah. Misalnya, kambing jenis jowo yang biasanya dijual dua juta rupiah, kini hanya ditawarkan Rp1 juta 700 ribu per ekor.Tak hanya sepi peminat, pasokan kambing hidup dari peternak juga mengalami penurunan drastic, dalam sehari pasokan kambing hanya seratus ekor, padahal biasanya mencapai 300 ekor per hari.Mayoritas pembeli kambing di pasar hewan Gedongombo merupakan pedagang sate atau pengusaha kuliner. Lesunya bisnis kuliner membuat pedagang makanan ini mengurangi produksi, sehingga tidak banyak membutuhkan kambing. Hartono | Tuban, Jawa Timur
Sepi Pembeli, Harga Kambing di Tuban Diobral
Jumat, 8 Mei 2020 - 19:45 WIB
Baca Juga :