Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain, Tapi...

jokowi rabu update (Foto : )

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar sidang paripurna guna membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain, tapi...  Sidang kabinet paripurna digelar secara virtual, Rabu (6/5/2020). Presiden Jokowi memimpin sidang dari Istana Merdeka Jakarta.Dalam sidang, Jokowi menyampaikan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan 1.Disebutkan, ekonomi Indonesia tumbuh 2,97 persen, atau turun 2 persen dibanding kuartal keempat 2019.Menurutnya, meski hanya tumbuh 2 persen, kinerja ekonomi Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain."Kontraksi di negara lain tumbuh negatif. China turun dari plus 6 persen menjadi minus 6,8 persen, Artinya year on year (yoy) 12,8 persen, Perancis yoy 6,25 persen," kata Jokowi yang juga menyebut sejumlah negara lain yang minus pertumbuhan, seperti Italia, Spanyol dan Hong Kong.Meski demikian, Jokowi menyebut Covid-19 membuat indeks manufaktur Indonesia pada April 2020 mengalami kontraksi terdalam dibanding negara-negara ASEAN lainnya."Indonesia  di level 27,5 lebih rendah dibandingkan Korea Selatan 41,6, Malaysia 31,3, Vietnam 32,7, Filipina 31,6. Ini hati-hati mengenai indeks manufaktur Indonesia," kata Jokowi.Karena itu ia meminta jajaran menteri terkait segera mencari solusi dan dicarikan stimulus agar kontraksi ini dapat segera diperbaiki.Ditambahkan Jokowi, ada sejumlah sub sektor yang berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan Indonesia. Antara lain tanaman pangan, angkutan udara, pertambangan migas panas bumi, industri barang logam komputer, penyediaan akomodasi, mesin dan perlengkapan.Sementara angka permintaan juga sangat rendah, yaitu 0,08 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pemerintah jadi lokomotif pertumbuhan.Jokowi juga meminta agar memperhatikan konsumsi lembaga non profit yang juga mengalami kontraksi negatif.Karena itu ia meminta bantuan sosial dari pemerintah, baik dari pusat dan daerah, serta program padat karya tunai harus segera dijalankan pekan ini juga.