Hugo Lloris: Sangat kejam menyangkal Liverpool juara Liga Premiers 2019-2020. The Reds hanya membutuhkan dua kemenangan atau 6 point dari sisa 9 pertandingan karena unggul jauh 25 point dari tim peringkat kedua Manchester City.
Liverpool hanya menunggu waktu di sisa kompetisi Premiers League musim 2019-2020. Pasalnya The Reds sudah sangat jauh meninggalkan pesaingnya untuk merebut juara Premiers League musim ini.
The Reds sudah mengoleksi 82 point dari hasil 29 kali main 27 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah dengan aggregat gol +45. Liverpool unggul 25 point dari peringkat kedua Manchester City yang baru mengoleksi 57 point dari 28 kali main, 18 kali menang, 3 kali seri dan 7 kali kalah dengan aggregat gol +37.
Sementara peringkat ketiga ditempati oleh Leicester City FC yang tertinggal 29 point dari Liverpool. Leicester City mencatat 29 kali main dengan 16 kali kemenangan, 5 kali seri dan menelan 8 kekalahan dan mencatat aggregat gol +30.
Dengan sisa 9 pertandingan lagi sangat sulit bagi sang juara bertahan Manchester City mengejar perolehan angka The Kop. Karena itu banyak pihak yang terlibat di kompetisi Premiers League mengganggap Liverpool pantas menyandang gelar juara Premier League musim 2019-2020.
[caption id="attachment_316364" align="alignnone" width="900"] Dua bintang Liverpool Mohammed Salah dan Sadio Mane menjadio aktor kunci di lini depan The Reds yang membawa kejayaan skuat asuhan pelatih Jurgen Klopp dua musim terakhir. (Foto : Liverpool)[/caption]
Salah satunya kiper Timnas Perancis Hugo Lloris sangat mendukung untuk memberikan gelar Liga Premiers musim ini kepada Liverpool. Kiper Tottenham Hotspurs Hugo Lloris mengatakan akan sangat “kejam” bagi Liverpool jika gelar Liga Premier yang sudah berada di depan mata hanya gara gara pandemi virus Corona.
Karena itu Hugo Lloris menekankan bahwa para pemain dan klub ingin musim 2019-20 bisa diselesaikan dengan tuntas untuk memastikan Loverpool tampil sebagai Juara Premiers League. Menurut Lloris yang merupakan warga negara Prancis tersebut percaya klub harus melakukan segala upaya yang mereka bisa untuk memastikan liga selesai dengan aman dan adil.
Liverpool hanya membutuhkan dua kemenangan atau 6 point dari sisa 9 pertandingan untuk memastikan gelar pertama yang sudah mereka tunggu selama 30 tahun terakhir. Namun harapan tersebut tertahan karena Liga Premier, seperti semua liga utama di Eropa, dihentikan sementara pada bulan Maret karena wabah pandemi virus Corona (Covid-19).
Sebelumnya Ligue 1 Prancis dan Eredivisie Belanda telah menyatakan musim mereka berakhir sebagai respons terhadap pandemi virus Corona. Akan tetapi Liga Premier, La Liga Spanyol dan Serie A Italia tetap bertekad untuk melanjutkan kembali sisa kompetisi musim ini ketika kondisi dinyatakan aman untuk melakukannya.
Klub telah membahas kemungkinan dimulainya kembali kompetisi Liga Inggris pada bulan Juni, meskipun pertandingan hampir pasti akan digelar di stadion tertutup tanpa penonton dan mungkin di tempat netral dalam upaya untuk mematuhi larangan pemerintah untuk menggelar pertemuan besar seperti pertandingan sepakbola.
Namun peluang tersebut masih bergantung kepada persetujuan pemerintah dan harus memenuhi pedoman keselamatan yang ketat. Ini artinya prospek untuk mengakhiri musim kompetisi Liga Inggris musim ini dengan cara lain tetap terbuka.
Lloris hopes it does not come for that, particularly for Liverpool, who are 25 points clear of nearest rivals Manchester City at the top of the table.
Lloris berharap hal itu tidak terjadi terutama untuk Liverpool, yang unggul 25 poin dari rival terdekat Manchester City di puncak klasemen.
[caption id="attachment_316363" align="alignnone" width="900"] Musim lalu The Reds nyaris juara, namun disalip di tikungan oleh The Citizens. Liverpool jadi runner-up dengan koleksi 97 poin, kalah sebiji angka dibanding Manchester City. (Foto : Liverpool)[/caption]
"Kami berada dalam situasi di mana semua orang ingin menyelesaikan kompetisi di lapangan," kata pemain internasional Prancis itu kepada L'Equipe.
“Akan sangat mengerikan jika semuanya berakhir seperti itu sembilan pertandingan lagi sebelum berakhirnya Liga Premier. Itu juga akan kejam bagi Liverpool dengan keunggulan yang mereka miliki. Mereka hampir juara.”
“Seperti semua orang, akan ada rasa urusan yang belum selesai. Selain itu, kami memasuki periode yang paling menarik, momen paling indah musim ini. Tidak ada yang ingin kompetisi kali ini berakhir seperti ini."
Meskipun dia tetap mendukung penyelesaian musim, Lloris mengakui bermain tanpa penonton tidak akan ideal dan menghilangkan banyak faktor yang membuat permainan begitu istimewa, bahkan jika itu adalah satu-satunya cara aman agar pertandingan bisa digelar kembali.
“Akan aneh di mana pun itu terjadi. Sepak bola bukanlah olahraga yang digelar di balik pintu tertutup. Tanpa penonton, itu bukan olahraga yang sama, ”tambah Lloris.
“Ini bukan bagaimana saya melihat sepakbola. Kami di sini untuk berkumpul, berbagi emosi kami. Kita semua menginginkan stadion penuh, dengan suasana, penggemar, warna dan lagu. Tetapi di sini, kita harus mempertimbangkan situasi dan keadaan saat ini.”
“Ada masalah besar dan ekonomi yang perlu dipahami di tingkat klub dan federasi. Setiap orang harus menemukan kompromi yang tepat antara kesehatan di atas segalanya dan kebutuhan untuk menyelesaikan musim ini. ”
Musim lalu The Reds nyaris juara, namun disalip di tikungan oleh The Citizens. Liverpool jadi runner-up dengan koleksi 97 poin, kalah sebiji angka dibanding Manchester City.