Karena GP Jerman, Belanda, dan Finlandia, MotoGP 2020 Berpeluang Dibatalkan

Federasi Olahraga Motor Internasional (FIM) resmi mengumumkan Grand Prix MotoGP di Jerman, Belanda dan Finlandia dibatalkan karena pandemi COVID-19. Grand Prix Jerman dijadwalkan digelar di Sirkuit Sachsenring pada 21 Juni, diikuti oleh balapan di Sirkuit Assen, Belanda, pada 28 Juni. Sedangkan Finlandia batal menjalani debut Sirkuit KymiRing pada 12 Juli nanti.Dengan pembatalan ini, musim kompetisi MotoGP belum juga dimulai dan telah menunda atau membatalkan 11 seri pertama musim ini di kalender kejuaraan. Menyusul seri pembuka musim, MotoGP Qatar, Argentina, Americas, Spanyol, Prancis dan Italia juga dibatalkan dengan jadwal akan disesuaikan lagi oleh FIM dan Dorna."Dengan sangat menyesal kami mengumumkan pembatalan tiga Grand Prix penting di kalender MotoGP ini," kata CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta di laman resmi MotoGP, Rabu, 29 April 2020."Atas nama Dorna saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para fan atas pengertian dan kesabaran mereka di saat kita menunggu situasi membaik. Kami sangat menantikan bisa kembali ke Sachsenring dan TT Circuit Assen pada 2021, dan tak sabat menunggu debut Grand Prix dari KymiRing musim depan."Grand Prix Belanda menjadi satu-satunya balapan yang selalu digelar setiap tahunnya di kalender kejuaraan dunia sejak 1949. Sementara Finlandia terakhir kali menjadi tuan rumah Grand Prix pada 1982 dan GP Jerman adalah trek unik dengan sejarah luar baisa.Ezpelata lalu mengutarakan bahwa ketiga sirkuit ini akan kembali ke slot mereka semula untuk musim 2021.Dengan pembatalan tiga GP ini, kompetisi MotoGP 2020 mempersiapkan skenario terburuk yakni pembatalan musim 2020 karena tidak bisa bergulir Juli atau Agustus. Sebab, skenario itu makin mungkin terwujud seiring berjalannya waktu.MotoGP masih mencari seri pembuka 2020 karena penundaan terus terjadi akibat pandemi virus Corona. Saat ini jadwal balapan pertama akan berlangsung di Sirkuit Brno, Republik Ceko, pada 9 Agustus mendatang karena dianggap belum terkena imbas pandemi Covid-19.