Pasca kerusuhan semalam, situasi Lapas (Lembaga Permasyarakatan) Kelas 2B Sorong, Papua Barat, kembali normal setelah petugas mendengarkan aspirasi mereka agar dilakukan rapid test lantaran takut terpapar covid-19.
Ratusan personel gabungan dari Polres Sorong Kota dan Polres Kabupaten Sorong masuk ke dalam Lapas Kelas 2B Sorong, Papua Barat, untuk melihat kondisi dalam lapas, Kamis (23/4/2020).
Aparat mengenakan peralatan lengkap anti huru hara seperti helm, masker gas, pentungan karet, tameng, senapan gas air mata. Sejumlah petugas juga ada yang memakai masker kain untuk mencegah penyebarang covid-19.
[caption id="attachment_311832" align="alignnone" width="900"] Polisi masuk ke dalam Lapas Kelas 2B Sorong. (ANTV/Hanafi Tianlean).[/caption]
Sedangkan di luar lapas, sejumlah personel TNI terlihat bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan susulan di dalam lapas.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setyawan mengungkapkan, setelah polisi masuk ke dalam lapas, mengumpulkan seluruh narapidana di lapangan lapas untuk melakukan negosiasi agar situasi kembali kondusif.
[caption id="attachment_311830" align="alignnone" width="900"] Polisi masuk ke dalam Lapas Kelas 2B Sorong. (ANTV/Hanafi Tianlean).[/caption]
Kepada petugas, para narapidana menyampaikan aspirasinya agar Pemerintah Kabupaten Sorong segera melakukan rapid test terhadap mereka lantaran takut terjangkit covid-19.
"Intinya, mereka (narapidana) minta perhatian dari Pemerintah Daerah terkait dengan corona. Mereka khawatir kesehatan kita bagaimana di dalam. Kita sudah sampaikan, keinginan kalian dijamin oleh pemerintah. Kita (polisi) sudah menghubungi Wali Kota untuk mendatangkan (petugas) Dinas Kesehatan untuk melaksanakan rapid test," jelas Ary, kepada ANTVklik, di Lapas Kelas 2B Sorong, Papua Barat, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya, Lapas Kelas 2B Sorong, Papua Barat, Rabu (22/4/2020) malam terjadi kerusuhan. Sebanyak 4 narapidana kabur melarikan diri dengan memanfaatkan peristiwa kerusuhan tersebut. Namun keempatnya, kini, berhasil ditangkap dan dikembalikan masuk ke dalam lapas.
Hanafi Tianlean | Kota Sorong, Papua Barat