Amnesti Internasional peringatkan Liga Primer Inggris soal akuisisi Newcastle United oleh keluarga Kerajaan Arab Saudi. Amnesti Internasional menilai Kerajaan Arab Saudi telah melanggar HAM. Badan investasi yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman semakin dekat untuk mengambil alih kepemilikan The Magpies.Public Investment Fund atau Dana Investasi Publik Arab Saudi, yang dikepalai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menyiapkan dana £300 juta untuk mengambil alih kepemilikan Newcastle dari tangan Mike Ashley.Jika terwujud, Saudi nantinya akan memiliki 80 persen saham klub Newcastle United. Sementara 20 persen sisanya terbagi antara PCP Capital Partners milik Amanda Staveley (10%) dan pengusaha Inggris, Reube bersaudara (10%).Namun Amnesti Internasional atau lembaga yang berurusan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) memberikan peringatkan kepada pengelola Liga Primer Inggris soal rencana akuisisi Newcastle United oleh kerajaan Arab Saudi.Menurut Amnesti Internasional banyak pihak yang menentang rencana tersebut karena menilai rezim Arab Saudi saat ini banyak melakukan pelanggaran HAM sehingga akan membawa dampak negatif kepada citra Liga Primer Inggris.Amnesti mengatakan bahwa Arab Saudi konsisten memenjarakan dan melakukan penyiksaan terhadap orang-orang yang mengkritik kebijakan kerajaan.[caption id="attachment_311639" align="alignnone" width="900"] Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dituduh melanggar HAM oleh Amnesti Internasional dan badan intelijen Amerika Serikat, CIA, juga menyimpulkan ada keterlibatan Bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018 lalu. (Foto : Mohammed Bin Salman)[/caption]Sementara badan intelijen Amerika Serikat, CIA, juga menyimpulkan ada keterlibatan Bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018 lalu.Untuk itu, direktur Amnesti Inggris, Kate Allen memohon kepada pimpinan eksekutif Liga Primer, Richard Masters untuk mempertimbangkan kembali rencana pembelian The Magpies oleh kerajaan Saudi. Meski pun kesepakatan akuisisi sudah semakin dekat untuk terwujud."Semua kegiatan bisnis harus terbebas dari keterkaitan terhadap pelanggaran HAM, tidak terkecuali sepakbola Inggris," tulis Allen dalam suratnya kepada Richard Masters."Kami tidak berada dalam posisi mengatur siapa yang harus mengelola Newcastle United, kecuali Liga Primer mau berhenti dan mengamati secara serius situasi HAM di Arab Saudi, kompetisi ini terancam dimanfaatkan untuk langkah pencitraan melalui olahraga demi mengalihkan perhatian dari catatan hitam HAM di Arab Saudi.""Setidaknya, Liga Primer harus memberikan pernyataan jelas bagaimana pemeriksaan terhadap calon pemilik dan direktur Newcastle yang baru dan apa saja hasil peninjauan terhadap catatan HAM di Arab Saudi di bawah kepemimpinan Muhammad bin Salman."Apakah rencana Public Investment Fund Arab Saudi, yang dikepalai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman gagal mengakuisisi saham Newcastle United karena intervensi Amnesti Internasional? kita tunggu kelanjutannya.