Presiden AS Donald Trump akan tetap menerapkan aturan social distancing bagi warga Muslim AS selama bulan Ramadan, guna mencegah penyebaran virus corona. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa warga muslim AS harus tetap jaga jarak (social distancing) saat Ramadan, guna mencegah penyebaran corona. Sama dengan saat umat Kristen merayakan Paskah, umat Muslim juga diharuskan mematuhi aturan yang berlaku, meskipun dalam praktinya akan ada perbedaan.“Saya akan mengatakan bahwa mungkin ada perbedaan. Dan kita harus melihat apa yang akan terjadi nanti. Karena saya telah melihat perbedaan besar di negara ini,” ungkap Trump, seperti dilansir dari AFP, Minggu (19/4/2020).Bulan Ramadan di AS akan jatuh pada hari Kamis, yang jatuh satu setengah minggu usai Paskah. Sebelumnya beberapa orang Kristen di AS menentang peraturan kesehatan masyarakat guna menghadiri layanan ilegal.Lebih dari 700.000 kasus positif corona telah dilaporkan di Amerika Serikat. Hal ini memaksa komunitas agama di seluruh negeri menutup pintu mereka. Masyarakat Muslim Amerika Utara, bersama para pakar medis Muslim, telah mendesak penangguhan shalat berjamaah dan pertemuan-pertemuan lain.Orang-orang Yahudi Amerika juga dipaksa untuk melakukan ibadah Seder tradisional secara virtual ketika liburan delapan hari dimulai saat matahari terbenam pada 8 April.Meskipun tindakan serupa ditetapkan di sebagian besar komunitas Kristen, seorang pendeta Virginia yang terus berkhotbah menentang aturan tinggal di rumah, meninggal dunia seminggu yang lalu karena terjangkit virus corona.Sementara itu, para pendeta di dua gereja besar di Florida dan Louisiana telah ditangkap atas tuduhan pelanggaran ringan karena melanggar perintah tinggal di rumah saat corona.
Trump Terapkan Aturan Social Distancing Selama Bulan Ramadan di AS
Minggu, 19 April 2020 - 10:55 WIB
Baca Juga :