Ini Cara Prilly Latuconsina Tetap Berbisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Ini Cara Prilly Latuconsina Tetap Berbisnis di Tengah Pandemi Covid-19 (Foto : )

Di tengah keadaan sulit berbisnis akibat pandemi corona, aktris Prilly Latuconsina memilih untuk tidak merumahkan karyawannya dan tetap menggaji penuh semua pekerjanya. Selain menjadi aktris, Prilly Latuconsina kini tengah menjalani pekerjaan baru yakni menjandi pebisnis kuliner, obat herbal, dan fashion, yang bernama Really Cake, Bebelly Bakery, Nona Judes, Slimilly Jus Pelangsing, dan Illy Wear Collection.Lewat wawancara daring bersama TvOne , pemeran utama film 'Danur' itu mengaku kalau usahanya saat ini mandek karena dampak wabah virus corona di Indonesia.Produksi usaha pakaiannya terpaksa ditunda karena berhubungan dengan pemasaran, foto produk yang melibatkan banyak orang.Sementara penjualan obat herbal pelangsing menurun karena produk tersebut bukan kebutuhan utama sekarang ini.Namun dalam keadaan itu Prilly Latuconsina mengaku tak mau merumahkan karyawannya. Ia akan tetap berusaha untuk memberikan gaji penuh pada karyawan-karyawannya."Aku ga mau merumahkan karyawan (PHK), malah mau tetap kasih gaji full, THR full," kata Prilly saat diwawancara.Artis yang terkenal berkat sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini ternyata punya cara jitu agar pemasukannya tetap berjalan."Masih tetap masuk, caranya adalah merolling karyawan. kita kan tahu kapasitas karyawan kita ya, ada beberapa kebutuhan mereka yang memang harus berjalan dan mereka juga tetap membutuhkan pekerjaan," ujarnya.Demi menjaga kesehatan dan kebersihan restoran makanannya, Prilly meerapkan SOP kebersihan untuk karyawannya selama pandemi virus corona ini.Hal itu juga menyebabkan dana operasional semakin membengkak."Biaya operasional kita justru malah semakin besar. Karena Prilly kan harus beli alat pelindung kesehatan buat mereka. Ya masker, hand sanitizer, penutup kepala.""Bahkan Prilly beli sabun antiseptik buat mereka untuk mandi dan cuci seragam," tutur Prilly.Karena itu untuk menyeimbangkan pemasukan, tim manajemen restorannya mulai memangkas hal-hal yang tak terlalu dibutuhkan. Dengan cara tersebut usaha gadis 23 tahun ini masih dapat bertahan.Selama pandemi virus corona, restoran makanan milik Prilly terpaksa tak melayani penjualan secara offline.Restorannya hanya melayani pesanan secara online dan bekerjasama dengan jasa pengiriman makanan.