Gara-Gara Hoaks Corona, Warga Belanda Bakar Menara BTS 5G

ilustrasi jaingan 5G (Foto : )

Beberapa menara Base Transceiver Station (BTS) 5G di Belanda dibakar sekelompok orang. Pelakunya diduga oleh kelompok yang menentang kehadiran jaringan 5G karena dinilai bisa menularkan virus corona.  Beberapa menara BTS 5G yang berlokasi di Rotterdam, Liessel, Beesd, dan Nuenen rusak parah akibat dibakar sekelompok orang. Dampaknya, akses telekomunikasi di wilayah tersebut terganggu.Padahal, telekomunikasi dan internet merupakan kebutuhan primer di tengah pandemi Covid-19.Seperti dilansir situs  DW, warga  Belanda, terlanjur mempercayai kabar bohong yang menyebutkan bahwa gelombang radio 5G dapat membahayakan kesehatan dan bisa menularkan virus corona.Bahkan pada Januari lalu, ratusan orang menggelar demonstrasi menentang jaringan 5G di Amsterdam"Para operator melakukan segalanya untuk menjaga jaringan mobile tetap berjalan di masa sulit ini," demikian kutipan Rob Bongelaar, Direktur The Money Foundation yang mengawasi penggantian menara BTS, Selasa (14/4/2020)."Ketersediaan infrastruktur digital yang handal itu sangat penting. Koneksi amat dibutuhkan di rumah sakit dan tempat perawatan. Tapi mereka (pelaku) malah sengaja membakar. Ini tidak bisa diterima," imbuhnya.Memang, pihak berwenang belum bisa mengungkap pelakunya. Tapi kemungkinan besar, pelaku pembakaran menara BTS di negeri kincir angin itu adalah kelompok yang tidak setuju dengan kehadiran jaringan 5G di negara tersebut.Meski penerus jaringan 4G itu belum meluncur di Belanda, tapi waktu peluncurannya tinggal sebentar lagi. Ini karena dijadwalkan sudah bisa diakses masyarakat Belanda pada Juni mendatang.

Pembakaran BTS 5G Juga Terjadi di Inggris

Selain di Belanda, sejumlah warga di Inggris juga termakan hoaks serupa. Di Negeri Ratu Elizabeth, beberapa warga membakar menara BTS 5G di kota Merseyside dan Birmingham karena dipercaya menularkan virus corona.Padahal, Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove dengan tegas mengatakan bahwa hal ini merupakan hoaks yang berpotensi membahayakan negara."Itu (jaringan 5G menularkan virus corona) hanya omong kosong, omong kosong yang berbahaya," tutup Gove. DW