Beberapa bulan lalu, Nurseno SP Utomo sempat menghebohkan Indonesia dengan kerajaan Kandang Wesi-nya. Meski ia membantah menjadi seorang raja dan hanya sebagai tokoh budaya. Nurseno mengklaim, obat herbal yang dibuatnya sejak 10 tahun lalu itu bisa mengobati virus corona. Nurseno SP Utomo, warga Kampung Cimareme, Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Guru besar Syahbandar Kari Madi. Dia mengaku mampu mengobati orang yang terpapar virus corona.[caption id="attachment_306844" align="alignnone" width="900"] Sempat menghebohkan Indonesia dengan kerajaan Kandang Wesi-nya.[/caption]Menurut Nurseno, dia pernah melakukan pengobatan kepada seorang mahasiswi kedokteran asal Nunukan Malaysia yang belajar di Wuhan, China.Saat itu, mahasiswi yang terpapar covid-19 itu dipulangkan ke negaranya dan dinyatakan jangan kembali sebelum negatif covid-19."Kejadiannya lima bulan lalu, waktu itu saya obati selama kurang lebih tiga minggu. Hasilnya sangat luar biasa, dia sembuh dan negatif covid-19," ujarnya.Nurseno juga mengungkapkan, teknik pengobatan yang dilakukannya selain dengan obat herbal, juga dilakukan dengan pemberian energi.Hal ini dilakukan dengan cara olah jiwa dengan jurus dari paguron bela diri yang didirikannya terhadap orang yang terpapar virus corona setelah ia mengkonsumsi obat."Kami juga punya paguron atau padepokan bela diri yang diberi nama Syahbandar Kari Madi atau SKM. Ada juga jurus untuk pengobatan yang kami dalami dan ini juga ingin kami lakukan terhadap pasien virus corona," ucap Nurseno."Yang jelas ada dua metode pengobatan dengan cara spiritual, dan penggunaan obat herbal yang saya ciptakan," kata Nurseno.Bahkan, Nurseno berkeinginan untuk melakukan uji kembali mengobati pasien yang terpapar virus corona."Makanya saya minta diizinkan untuk melakukan pengobatan bagi pasien terjangkit covid-19," katanya.Nurseno mengklaim, obat herbal yang dibuatnya sejak 10 tahun lalu itu bisa mengobati virus corona.Jika diizinkan, ia ingin memberi obat itu kepada pasien positif corona."Saya klaim minimal dua hari sudah bisa sembuh. Setiap jam, ada perubahan kepada pasien itu setelah mengonsumsi obat ini," ucap Nurseno