Waduh! Sebelas Ojol Ini Kena Orderan Fiktif, Total Kerugian Hampir 2 juta, Kok Bisa?

ojolfiktif (Foto : )

Di tengah pandemi corona saat ini, masih saja ada orang yang tega membuat orderan fiktif ke pengemudi ojek online. Orderan fiktif yang dialamatkan ke tujuan yang sama ini tidak hanya menimpa satu orang ojek online, melainkan sebelas. Ke sebelas ojol yang mendapat orderan fiktif layanan pesan antar makanan di Grabfood ini, di unggah oleh seorang warganet dalam akun instagram @wilandini, melalui fitur story kemudian dibagikan kembali oleh akun Twitter @rebornblessing pada Selasa (7/4/2020) Mulanya, datang seorang ojol membawa pesanan dari restoran ayam cepat saji seharga Rp 230 ribu. Namun, anehnya selang 20 menit kemudian datang kembali seorang ojol membawa pesanan burger seharga Rp 230 ribu. Menurut pengakuan pemilik akun, tidak ada orang di rumahnya yang memesan makanan dan kedua pesanan yang datang tersebut atas nama Alohot. "Ada abang Grab dateng ke rumah, anterin KFC padahal orang rumah nggak ada yang pesen. Ya seneng dong, kirain secret admirer. Taunya itu Grab dibayar tunai (udah kayak mas kawin) jadi artinya dia ditipu. Karena kasihan banget sama abangnya, akhirnya digantilah uangnya. Dan jujur yang dipesen aneh-aneh, kayak perkedel dan soup. Jumlahnya 230.000, atas nama Alohot pesan jam 3," tulis pemilik akun dalam unggahan pertamanya. "Terus nggak sampe 20 menit, ada abang Grab lagi, kali ini pesenannya Burger King, 230.000 juga, pesennya jam 3 juga. Gue nggak tau siapa itu Alohot, cuma ya jahat banget sih lu. Sekarang kalau ada abang Grab bawa makanan jadi degdegan," tambahnya. Tak berhenti sampai di situ, pemilik akun kembali mengunggah didatangi ojol lainnya yang terkena orderan fiktif, namun kali ini atas nama Rinaldi dan Ari sebanyak masing-masing dua orderan fiktif dengan varian pesanan makanan berbeda. https://twitter.com/rebornblessing/status/1247513024006512641 "Jadi dari jam 3 sampai jam 8, totalnya ada 6 GrabFood. 2 atas nama Alohot, 2 atas nama Rinaldi, 2 atas nama Ari. Dengan total pembayaran Rp 1,65 juta. Jadi rata-rata pesanannya 275.000," tulis pemilik akun @wilandini. Walapun begitu, para ojol itu sudah berusaha menghubungi pemesan, namun tidak ada jawaban.. Pemilik akun pun mencoba mengubungi pihak Grab dan mendapat respon, Grab akan memblokir alamat pengiriman tersebut. [caption id="attachment_305626" align="alignnone" width="653"] Unggahan warganet orderan fiktif ojol (Twitter)[/caption] Tapi ceritanya belum selesai, hingga nyaris tengah malam, tiga ojol berbeda kembali datang dan mengalami hal yang sama. Namun begitu, pemilik akun @wilandini tetap mengganti uang ojol yang terkena orderan fiktif tersebut. Pemilik akun mengaku kasian karena sebelas ojol tersebut juga harus bekerja mencari uang di tengah pandemi corona saat ini. "Lagi dalam kondisi kayak gini, ada yang bilang 'Aturan jangan dibayar dulu, nanti dll dll dll' pertimbangan gue bayarin dulu itu ada beberapa hal, salah satunya mungkin rasa iba karena di masa kayak gini, orderan aja susah, apalagi harus ketahan uang yang belum tahu baliknya kapan. Kalau masih rezeki, uang reimbursement itu pasti balik ke gue kok," jelasnya [caption id="attachment_305628" align="alignnone" width="653"] Unggahan warganet orderan fiktif ojol (Twitter)[/caption] Pihak Grab menjanjikan akan mengganti uang tersebut kepada mitra ojol, tapi proses itu tentu tidak dilakukan langsung dan pemilik akun berinisiatif  mengganti uang itu terlebih dahulu. [caption id="attachment_305630" align="alignnone" width="653"] Unggahan warganet orderan fiktif ojol (Twitter)[/caption] Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 21 ribu kali ini  menuai beragam komentar dari warganet. "Buat mbaknya semoga rejekinya lancar terus ya mbak. Kok jahat banget sih, nggak ada akhlaknya orang fake order kayak gitu," cuit akun @xabiluee. "Ini sih saran aja yah buat aplikator @GrabID dan @gojekindonesia (kalau mau) untuk menghindari kejadian fiktif ini terjadi lagi dan membantu melindungi driver dan customer akan ketakutan tertular COVID-19 di saat seperti ini. Semua pembayaran harua Ovo atau Gopay (no cash)," balas akun @Pejuangonline10. "Kelemahan @GrabID adalah bagian penindakan, akun driver aja gampang kena putus mitra, kenapa akun customer enggak? Harusnya ada mekanisme ketika ada laporan dari driver, langsung block aja itu akunnya, biar nggak order fiktif lagi, kan bikin rugi driver dan perusahaan," tulis akun @PenjahatGunung. "Hilangin aja via tunainya kalau orderan udah 100 ribu ke atas. Untuk ngehindari hal-hal yang kayak gini. Kayak cancel yang sekarang kan udah nggak bisa bebas cancel," tambah akun @apaasihh. "Curiga nih ada yang dendam sama mbaknya kali," komentar akun @petiteshort.