Stefano Cugurra pilih tetap di Bali saat semua pemain pulang ke rumah masing masing.
Namun ada beberapa pemain Bali United dan pelatih yang bertahan seperti Stefano Cugurra Jajaran Pelatih Bali United dipimpin langsung oleh Stefano "Teco" Cugurra, tidak memberikan pembatasan kepada skuad asuhannya agar tetap berada di Pulau Dewata selama pagebluk Covid-19.
Teco memberikan keleluasaan kepada semua pemain Bali United untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Pemain lokal sejatinya sudah pulang ke kampung halaman mereka setelah tanggal 16 Maret lalu.
Namun ada beberapa pemain lokal Bali United yang memilih menetap di Bali seperti M. Taufiq yang sudah memiliki rumah di Bali dan Samuel Reimas yang memang tidak bisa pulang ke kampung halamannya karena ada pembatasan akses masuk ke Papua.
Setelah PSSI memperpanjang jeda kompetisi hingga 29 Mei 2020, sekarang giliran pemain asing yang memilih untuk pulang ke kampung halamannya. Para pemain asing Serdadu Tri Datu, baru pekan lalu kembali ke negaranya masing-masing.
Para pemain asing yang pulang ke Negaranya yaitu Brwa Hekmat Nouri yang kembali ke Swedia dan Paulo Sergio yang pulang ke Portugal bersama keluarganya.
Pemain naturalisasi, Ilija Spasojevic juga kembali ke Montenegro bersama kedua anaknya. “Ada yang sudah pulang, ada juga yang tetap tinggal di Bali. Yang jelas, mereka (pemain) pasti balik buat lebih dekat dengan keluarganya,” kata Stefano Teco Cugurra.
Teco juga tidak memilih pulang ke Rio De Janeiro, Brasil di masa jeda kompetisi 3 bulan akibat Pandemi virus Corona. Salah satu pertimbangannya adalah putri kedua Teco, Gabriella Cugurra masih belum genap berumur satu tahun.
“Kalau saya pilih bertahan di Bali saja,” ujar pelatih yang sukses membawa Chiangrai United promosi ke Thai League 1 tersebut.
Untuk mengobati rasa rindu kampung halaman, Teco mengatakan jika sang istri Miran Cugurra selalu memasak makanan setiap hari. Terlebih masakan asal Negeri Samba.
Namun, Teco enggan menyebutkan masakan apa yang biasa dimasak oleh sang istri yang dinikahinya pada tahun 2009 di Surabaya tersebut.
“Kebetulan juga istri yang masak setiap hari dan biasanya makanan dari Brasil yang dimasak,” tutur pelatih yang sempat menjadi pelatih fisik di Persebaya Surabaya saat era Jacksen F Tiago tersebut.