Ajaib, Dijuluki “Highlander” Nenek Berusia 102 Tahun Sembuh dari Virus Corona

italica grondona (Foto : )

Highlander adalah cerita rakyat Skotlandia tentang manusia-manusia abadi yang tak pernah bisa mati. Oleh dokter yang merawatnya, nenek itu dijuluki manusia abadi “Highlander”. Selain lolos dari maut corona, wanita berusia 102 tahun itu juga terbukti lolos dari kematian saat wabah flu spanyol yang melanda dunia 100 tahun silam. Virus corona atau covid-19 sangat rentan terhadap lansia. Kebanyakan pengidap corona yang tewas adalah para lansia usia 60 tahun keatas. Selain itu, Italia adalah salah satu Negara dengan jumlah kematian tertinggi di dunia yang hingga kini dilaporkan sudah tembus lebih dari 10 ribu orang meninggal dunia. Namun ada 1 lansia yang lolos dari maut corona. Dia adalah Seorang wanita berusia 102 tahun di Kota Genoa, Italia yang sempat dirawat di rumah sakit selama 20 hari dan dinyatakan sembuh beberapa hari lalu. Wanita bernama Italica Grondona itu kini bahkan sudah meninggalkan rumah sakit. Dilansir CNN, Kabar itu disampaikan oleh dokter yang merawatnya. "Kami menjulukinya 'highlander' yang abadi," kata dokter Vera Sicbaldi yang merawat Italica Grondona di rumah sakit San Martino, Genoa. "Italica mewakili harapan bagi semua lansia yang menghadapi pandemi virus corona," sambung Sicbaldi. Masuk RS awal Maret Menurut data National Health Institute, usia rata-rata dari pasien yang dites positif Covid-19 di Italia dan kemudian meninggal adalah 78 tahun. Menurut Sicbaldi, wanita tersebut dirawat di rumah sakit pada awal Maret karena gagal jantung ringan. "Ia hanya memiliki beberapa gejala virus corona ringan, jadi kami mengujinya dan ia dinyatakan positif. Tapi ia akhirnya bisa sembuh," kata dia. Italica Grondona lolos dari Maut Flu Spanyol 100 Tahun Silam Dokter menyebut, apa yang dialami Grondona sangat mengesankan mereka dan berusaha untuk mempelajarinya lebih dalam. "Kami mendapat sampel serologis bahwa ia merupakan pasien pertama yang kami tahu dan mungkin telah melewati 'flu Spanyol' sejak ia lahir pada 1917," jelas Sicbaldi. [caption id="attachment_299934" align="alignnone" width="900"] Wabah Flu Spanyol Tahun 1918 yang diperkirakan telah membunuh 50 sampai 100 juta manusia di seluruh dunia (EDWARD A. "DOC" ROGERS / LIBRARY OF CONGRESS / AP IMAGES)[/caption] Flu Spanyol adalah pandemi flu 1918-1919 yang menewaskan 50 juta orang di seluruh dunia, menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Pada rentang masa itu Italica Grondona masih bayi, berusia 1 tahun. Grondona telah meninggalkan rumah sakit pada 26 Maret dan kini tengah menjalani masa pemulihan di rumah perawatan orang tua. "Saya tidak tahu apa rahasia nenek, tapi ia merupakan tipe wanita yang bebas dan mandiri. Ia mencintai kehidupan, menari, musik, ia suka Freddy Mercury dan Valentino Rossi" kata keponakannya, Renato Villa Grondona. Putra satu-satunya yang dimiliki Grondona telah meninggal di AS beberapa dekade yang lalu. Italica Grondona Tak Sendiri, Ada “Highlander” Lain di China dan Iran. Kesembuhan Grondona menambah daftar beberapa pasien sembuh dari kelompok rentan virus corona, yaitu lansia. Sebelumnya, Pemerintah China mengumumkan adanya pasien Covid-19 berusia 100 tahun berhasil sembuh dari infeksi virus ini pada 7 Maret 2020. Perempuan bernama Zhang Guangfen dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 6 hari di rumah sakit. Sementara itu, Iran juga mengumumkan pasien berusia 103 tahun yang tidak disebutkan namanya telah sembuh dari virus corona pada 18 Maret 2020. Dengan demikian, ada tiga pasien dengan 100 tahun yang berhasil melawan virus corona ini. Hal itu memberi harapan bagi pasien lansia di seluruh dunia untuk bisa sembuh.