Setelah beredar viral, akhirnya pelaku penyebar video hoaks Cipinang Melayu lockdown lokal ditangkap Tim Rajawali dan Raimas Back Bone Polres Jakarta Timur. Informasi penangkapan pelaku diunggah oleh akun instagram @warug_jurnalis https://www.instagram.com/p/B-UExqLhaXa/ Dalam unggahan juga disebutkan: "pelaku diamankan ke Polres Jakarta Timur untuk dimintai keterangan. Yang benar adalah Warga RW04 Cipinang Melayu, kecamatan Maksar Jakarta Timur, membatasi aktivitas pengunjung yang melintasi kawasan mereka dengan menutup sebagian jalan dengan seng, Minggu. Hal itu disampaikan Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, kepada Jurnalis melalui sambungan telepon. . "Penutupan jalan tidak berkaitan dengan standar operasional prosedur 'lockdown' dan bukan karantina. Itu hanya pembatasan tamu saja," katanya. Menurut Agus penutupan jalan dilakukan pengurus RW04 dengan memasang seng di badan jalan, sementara akses lalu lintas pengendara dialihkan lewat jalur alternatif di Jembatan Kuning setelah kampus Borobudur. Sejauh ini belum ada larangan dari otoritas terkait bagi warga yang membatasi akses keluar masuk lingkungan demi menjaga keamanan lingkungan. Agus juga memastikan bahwa situasi masyarakat di wilayah itu masih tetap kondusif meski sebagian jalan lingkungan mulai dibatasi aksesnya. Sebelumnya beredar tayangan video bahwa jalan di Cipinang Melayu mulai dilakukan 'lockdown' demi mengantisipasi menyebarkan COVID-19. "Bos laporan bos, ini Cipinang Melayu akses sudah diberlakukan lockdown. Semua pintu sudah ditutup secara permanen sampai waktu yang tidak bisa ditentukan," ujar salah satu warga." Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardiyan mengatakan sampai saat ini tidak ada penutupan jalan di wilayah Cipinang Melayu. Akses 'lockdown' itu sendiri yang dimaksud pembuat video, kata Arie, adalah jalan kecil. "Nggak ada penutupan jalan, itu jalan kecil sebelahnya nggak berpengaruh buat arus lalin," kata Arie Ardiyan, Minggu (29/3/2020), seperti dikutip dari detikcom. Polisi sendiri telah menerima informasi dari pihak RT setempat. Pihak RT menutup sebagian akses karena ada 1 warga yang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP). "Sesuai keterangan Pak RT bukan di-lockdown, tapi hanya mengkarantina wilayah RW 4 dari RT 1 sampai RT," kata Arie. "Hanya diberlakukan satu akses keluar-masuk karena ada satu warga yang ODP dan atas pengetahuan kelurahan," tambah Arie. Dari video yang beredar, tampak seorang pria yang mengambil video di sebuah lokasi proyek. Pria itu kemudian melaporkan adanya kondisi 'lockdown' melalui rekaman video. "Bos laporan bos...Ini Cipinang Melayu akses sudah ditutup, lockdown. Semua pintu ditutup, sudah tidak bisa untuk bebas keluar masuk. sudah ditutup secara permanen sampai waktu tidak bisa ditentukan," ujar pria dalam video itu.
Pelaku Penyebar Video Hoaks Cipinang Melayu Lockdown Lokal Ditangkap Polisi
Minggu, 29 Maret 2020 - 19:38 WIB
Baca Juga :