Pemerintah Kabupaten Tolitoli memutuskan akan memberlakukan karantina wilayah karena kurangnya pasokan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di rumah sakit rujukan pasien virus Corona (COVID-19). Akses jalur darat dan laut menuju ke Kabupaten Tolitoli akan ditutup dan dijaga aparat TNI/Polri. Karantina wilayah itu akan diberlakukan pada Senin (30/3/2020) pukul 00.00 WITA. Keputusan tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkab Tolitoli dan unsur Muspida usai menerima desakan dari masyarakat.Untuk mengantisipasi dampak ketika dilakukan karantina wilayah, pemda juga mempersilakan angkutan transportasi darat yang membawa logistik sembako, gas elpiji, dan BBM. Hal tersebut diputuskan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.[caption id="attachment_299483" align="alignnone" width="900"] Senin Besok Kabupaten Tolitoli, Sulteng, Lockdown: Semua Akses Masuk Ditutup (Foto: Istimewa)[/caption]"APD untuk tenaga medis di RSU Mokopido yang ditunjukan sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu hanya ada 5 unit saja, 3 unit sudah dipakai untuk menangani balita yang PDP dan tidak bisa digunakan kembali. Berarti tinggal 2 unit. Hasil rapat kemarin bersama unsur Muspida, Kabupaten Tolitoli akan karantina wilayah selama 14 hari," ujar Bupati Tolitoli, Saleh Bantilan, Sabtu (28/3/2020).Menurut Saleh, upaya penutupan tersebut sebagai langkah preventif agar penyebaran virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 dipastikan tidak akan mewabah di daerah ini.Mengingat, pasca-satu kasus balita yang dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), menandakan perlu sikap kewaspadaan semua pihak dan tanggung jawab pemerintah Kabupaten Tolitoli untuk melindungi masyarakatnya."Ini adalah sebuah keputusan yang saya buat, dan saya harus mengambil sikap tegas dengan cara menetapkan karantina wilayah," tuturnya.Saleh merinci wilayah yang dilakukan penutupan, yaitu di ujung utara Kabupaten Tolitoli tepatnya di Desa Lakukan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol.Sementara untuk wilayah selatan, pihaknya fokus di Desa Kombo, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli, yang berbatasan langsung dengan Desa Ogoamas, Kecamatan Sojol Utara, Kabupaten Donggala.Selain itu, Saleh mengatakan, penjagaan juga dilakukan di pintu masuk di Desa Labonu, Kecamatan Basidondo, yang berbatasan langsung dengan Desa Mensung, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong. Penjagaan ini tentunya menerjunkan personel dari Dinas Perhubungan, Sat Pol PP, Dinas Kesehatan, BPBD, serta TNI-Polri."Untuk akses kendaraan yang kami berikan kebijakan masuk ke wilayah Kabupaten Tolitoli, kendaraan bermuatan sembako, BBM, serta mobil ambulans untuk mengantar pasien," jelasnya.Pemberlakuan penutupan jalan darat, kata Saleh, jalur laut akan ditutup sementara selama 14 hari ke depan. Mengingat kapal motor yang ada saat ini mengangkut penumpang asal Tarakan dan Nunukan Kalimantan Utara, di mana sangat rentan dengan datangnya wabah Corona yang bisa saja dibawa oleh para penumpang."Untuk jalur udara kami masih buka, namun yang pasti kita akan melakukan pemeriksaan secara ketat, setiap penumpang pesawat udara yang tiba dengan melakukan pemeriksaan kesehatan," pungkasnya. (*)