kenangnya.Sebaliknya, ketika kakeknya di rumah sakit Aya sering membantu dokter terapi misalnya ikut menunggu di samping Atuk.Gadis dengan hobi berenang dan membaca yang dulu bercita-cita kelak menjadi insinyur ini memilih pekerjaan yang tidak terlalu penat dan menghabiskan seluruh waktu, " Biasa-biasa saja, santai seperti Ibu.” Aya juga saat itu memilih jurusan Teknik Kimia ITB sebagaimana kedua orang tuanya. Atuk mencurahkan kasih sayangnya dengan banyak hal. Setiap kali bepergian Atuk selalu mengabulkan sesuatu yang diinginkan Aya. Tapi Atuk tidak suka melihat Aya memakai short karena dipandang tidak sopan. Aya sering diajak menginap di Simpruk dan kalau tidur Aya memeluk Atuk. “Kadang-kadang kalau Aya pegal lalu pindah, Atuk yang tadinya tidur pulas bisa terbangun,” kenang putri sulung Odi (Roosmania Kusmuljono), satu-satunya wanita dari empat anak Achmad Bakrie. Sebagaimana pertama sekali sholat di Istiqlal bersama kakek, juga untuk pertama kali Aya ke luar negeri. Perjalanan ke Australia dan Eropa itu selain dengan Atuk dan Andung juga dengan Anin, putra tertua Aburizal Bakrie yang dulu bersekolah di Amerika Serikat. Ketika Atuk yang dikaguminya berpulang ke Rahmatullah, Aya tidak ikut ke Tokyo, di Jakarta Aya hanya bisa membayangkan kenangan mendalam dengan berbalut kesedihan yang amat sangat.
HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, H. Achmad Bakrie yang Pandai Bersyukur
Selasa, 17 Maret 2020 - 09:00 WIB
Baca Juga :