Cokelat putih yang diwarnai hitam dan dihiasi almond merah ini sengaja dibuat oleh Jean-François Pré berbentuk virus corona. Meski negerinya juga sedang diteror wabah covid-19, namun Jean mengaku telur Paskah bertema corona ciptaannya laris manis, sudah terjual lusinan.
Melansir laman South China Morning Post, Selasa (10/3/2020), baker di bagian barat Prancis bernama Jean-François Pré menciptakan telur paskah bertema virus corona. Dijelaskan olehnya bahwa cangkang ilustrasi virus tersebut dibuat dari cokelat.
[caption id="attachment_291296" align="alignnone" width="900"] Pembuat cokelat Jean-François Pre menunjukkan telur paskah berbentuk seperti virus Corona di tokonya di Landivisiau, Prancis ©2020 Damien MEYER / AFP[/caption]
“Ini (telur Paskah) terbuat dari cokelat putih yang kemudian diwarnai hitam. Lalu, kami menambahkan almond merah di sepanjang bagian luar,” jelasnya.
[caption id="attachment_291298" align="alignnone" width="900"] Jean-François Pre saat membuat telur paskah seperti virus Corona di tokonya. © 2020 Damien MEYER / AFP[/caption]
Bukan tanpa alasan, pembuatannya dimaksudkan menyebar pesan positif, yakni mengubah sesuatu yang mematikan jadi lezat bukan main.
[caption id="attachment_291297" align="alignnone" width="900"] Telur Paskah Berbentuk Virus Corona. ©2020 Damien MEYER / AFP[/caption]
“Melihatnya pelanggan banyak yang mengaku terkejut, tapi terkejut bahagia. Telur paskah ini membuat mereka tersenyum di kondisi sulit seperti sekarang,” ucapnya.
Pré menuturkan bahwa sudah lusinan telur Paskah bertema virus corona yang terjual selama seminggu terakhir.
[caption id="attachment_291300" align="alignnone" width="900"] Pembuat cokelat Jean-François Pre menunjukkan telur paskah berbentuk seperti virus Corona di tokonya. ©2020 Damien MEYER / AFP[/caption]
Salah seorang konsumen bernama Marc mengatakan bahwa di tengah kondisi serba cemas seperti sekarang, senyum sangat mungkin bisa membendung rasa khawatir akan penyebaran infeksi corona, di samping terus waspada.
Melansir laman France24, Prancis memang jadi salah satu negara dengan penyebaran infeksi corona terburuk di daratan Eropa. Per Senin malam, 9 Maret 2020, tercatat ada 1.412 kasus dengan angka kematian menyentuh 25 orang.
Selain kampanye membiasakan hidup bersih, pemerintah sudah melarang acara besar yang didatangi banyak orang sejak akhir Februari 2020.