"Waktu itu saya sempat bertanya, apa sih yang saya cari dalam hidup? Sukses tentunya, bisa menghidupkan keluarga gitulah... Pikir punya pikir akhirnya saya memilih pakai perahu Bakrie.” Rizal pada awal-awal bergabungnya biasa menanyai karyawan: ”Sudah berapa tahun bekerja di sini kemudian dia jawab 10, 15 tahun. Saya cukup kaget. Kok awet? Tapi sekarang ternyata saya sendiri sudah 16 tahun bergabung,” katanya tersenyum simpul.Seperti juga karyawan lain yang mengagumi H. Achmad Bakrie, Rizal pun kerasan kerja di sana karena hal yang sama. "Bagi saya, beliau bukan sekedar atasan saya, ayah teman saya. Tapi lebih dari itu dia juga guru saya. Orang yang telah banyak menceritakan pengalamannya, memberikan falsafahnya. Dialah atasan dan guru saya,” kata Rizal.Sekarang sang guru telah tiada. Tapi apa yang pernah diucapkannya masih bisa diungkapkan kembali secara gamblang oleh muridnya, karyawannya. Namun sekarang Rizal merasakan adanya perbedaan-perbedaan style kepemimpinan antara ayah dan anak. Beda sih beda; mana ada dua orang sama persis.[caption id="attachment_290600" align="aligncenter" width="900"]
HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, H. Achmad Bakrie Manusia Realistis
Rabu, 11 Maret 2020 - 09:00 WIB
Baca Juga :