H. Achmad Bakrie, meski mapan di bidang perdagangan, kuat di industri baja dan tambang, dan semakin cemerlang di bidang perkebunan, namun tidak lantas membuatnya lengah memikirkan basis ke dalam, termasuk soal pengembangan wawasan.
Buktinya, H. Achmad Bakrie sendiri menghadiri seminar berkala untuk Senior Manager di Wisma Bakrie, yang sering dihadiri dan diisi oleh para pakar dan ahli seperti A.R. Soehoed, Dr. Anwar Nasution, Prof. DR Wagiono Ismangil dan sebagainya, saling bergantian diundang sebagai narasumber; Prijono sendiri ikut memoderatori medium olah wawasan tersebut.
Seminar itu dapat disebut ide gabungan antara H. Achmad Bakrie dan Ir. H. Aburzal Bakrie dalam mengantisipasi kebutuhan closs circuit information dalam proses pertumbuhan dan modernisasi bisnis Bakrie & Brothers.
Selain membasiskan manajemen profesional, seminar itu juga dirancang untuk menyamakan visi dan persepsi senior manajer dari divisi yang berbeda-beda atau antar profesional baru dan lama.
"Forum dan medium komunikasilah, sekaligus berdampak perluasan wawasan,” kata Doktor lulusan Hawai ini.
"Jadi di situ saya lihat kelugasan dua generasi Bakrie,” papar Prijono yang akrab dipanggil Pri.
Prijono memang cukup lama untuk terus mengembangkan budaya seminar di lingkungan Bakrie. Pri terpanggil tidak semata-mata karena telah mengantungi “SK” sebagai penasihat ekonomi Presiden Direktur Bakrie & Brothers, tapi karena ia lebih mau dilibatkan karena moral obligation pada H. Achmad Bakrie yang menurut pakar sosial ekonomi ini sebagai orang tua yang interessant.
Seminar yang digelindingkan hampir setiap bulan itu menurut Pri lebih konkret hasilnya, ketika para Senior Manager sudah sering terlihat makan siang bersama, ngobrol dan karena itu “gap” orang lama dan orang baru semakin kecil.
Hal yang tampak “mencolok” waktu itu adalah para manajer senior terkadang memandang Ir. H. Aburizal Bakrie bagaikan The King, dan karena itu he can do no wrong,
"Dulu, Pak Ical itu dianggap nabi oleh mereka. Apa yang diungkapkannya selalu benar,” ujarnya tertawa.
Karena kondisi persaingan di antara mereka “tidak sehat” dan ditambah lagi persepsi “kenabian” yang keliru itu, Pri melihat perlunya komunikasi dalam organisasi.
[caption id="attachment_289656" align="aligncenter" width="900"]
HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, H. Achmad Bakrie yang Miliki Sikap Membuka Diri
Senin, 9 Maret 2020 - 09:00 WIB
Baca Juga :