Bentrok dua kelompok warga di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama Adonara Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga mengakibatkan 6 orang tewas, dari kedua belah pihak yang saling bertikai. Pertikaian diduga dipicu persoalan perebutan lahan adat setempat, namun situasi saat ini telah terkendali dan kondusif, ratusan personil Polres Flores Timur dibantu Satbrimobda NTT, Shabara Polda NTT, serta anggota TNI telah disiagakan di TKP guna menenangkan aksi bentrokan.Enam orang warga dari dua kelompok suku di Desa Sandosi. Kematian Witihama Adonara Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, harus merenggang nyawa akibat aksi bentrokan dan pertikanan.Pertikaian antar kedua belah suku terjadi diduga diakibatkan persoalan prebutan tanah adat ,di daertah tersebut.Kabid Humas Polda NTT, AKBP Johannes Bangun mengatakan, berdasarkan informasi pertikaian kedua kelompok suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama Adonara Flores Timur, dipicu dari persoalan perebutan tanah adat.Kedua kelompok suku tersebut saling menyerang dengan menggunakan senjata tajam, hingga mengakibatkan enam orang dari kedua belah suku, yang bertikai harus merenggang nyawa.Saat ini situasi dilokasi bentrokan sudah kondusif, ratusan personil kepolisian dari Polres Flores Timur, Polres Lembata dan Polres Sika, serta dibantu Brimobda NTT, Shabara serta anggota TNI telah diterjunkan ke lokasi bentrokan, guna mengamankan lokasi bentrokan serta menenangkan kedua belah pihak yang bertikai.Guna menciptakan situasi yang lebih kondusif, Kapolres Flores Timur AKBP Denny Abraham telah bertemu kedua suku yang bertikai untuk menahan diri, dan tidak terprovokasi berbagai isu yang dapat merincing situasi dan kondisi hingga bisa terjadi bentrokan ulang. Frits Floris | Kupang, NTT
Terkait Bentrok 2 Kelompok Warga di Adonara, Begini Kata Kabid Humas Polda NTT
Jumat, 6 Maret 2020 - 20:15 WIB
Baca Juga :