Indonesia Tawarkan Green Projects untuk Luksemburg

Indonesia Tawarkan Green Projects untuk Luksemburg (Foto KBRI Brussel, Belgia) (Foto : )

Indonesia tawarkan kerja sama untuk berbagai green projects di Indonesia kepada Luksemburg, salah satu negara penting pusat keuangan Uni Eropa (EU). Tawaran ini disampaikan oleh Dubes RI untuk Belgia yang juga merangkap Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri O. Thamrin, dalam kegiatan ASEAN Day pada 3 Maret lalu di Kamar Dagang Luksemburg. “Tidak hanya dengan Luksemburg, saya juga berkeinginan me-link-up pendanaan green bonds UE sebesar 80 milyar Dolar Amerika untuk berbagai proyek hijau di Indonesia”, tegasnya. [caption id="attachment_287595" align="aligncenter" width="900"] Dubes RI untuk Belgia yang juga merangkap Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri O. Thamrin, dalam kegiatan ASEAN Day (Foto KBRI Brussel, Belgia)[/caption] Untuk menjaring minat para investor Luksemburg, Dubes Yuri tampil total dengan mempresentasikan potensi investasi di Indonesia melalui video “Indonesia, the World’s Investment Paradise”. Dubes Yuri berharap publik memandang Indonesia sebagai mitra dagang dan investasi yang baik dan menguntungkan bagi UE dan Luksemburg. Meskipun dunia sedang diguncang oleh penyebaran virus corona (Covid-19) yang cukup menghawatirkan, termasuk di kawasan Eropa, kegiatan ASEAN Day cukup menarik kalangan bisnis di Luksemburg. [caption id="attachment_287596" align="aligncenter" width="900"] Dubes Yuri O Thamrin Berharap Publik Memandang Indonesia sebagai Mitra Dagang dan Investasi yang Baik dan Menguntungkan bagi UE dan Luksemburg (Foto KBRI Brussel, Belgia)[/caption] Sedikitnya 100 orang dari 60 perusahaan hadir dan membahas secara detail berbagai peluang baik investasi, perdagangan, juga peningkatan people to people contact. Menteri Negara Urusan Digitalisasi, Mr. Marc Hensen berkesempatan hadir dalam acara ini dan mengajak ASEAN dan Luksemburg untuk menggali peluang kerja sama lebih jauh lagi. Salah satunya adalah dalam bidang ICT. [caption id="attachment_287600" align="aligncenter" width="900"] Sedikitnya 100 Orang dari 60 Perusahaan Hadirdi ASEAN DAY (Foto KBRI Brussel, Belgia[/caption] Menteri Hensen menyampaikan bahwa Luksemburg tengah menyiapkan inovasi baru selain bidang keuangan untuk menopang ekonominya. Luksemburg sedang menyiapkan diri sebagai salah satu pusat data dunia (a key hub for ICT). Dengan Data Center yang dibangun di atas lahan 43 ribu hektar, Luksemburg menawarkan jasa menjadi pusat data dengan keamanan data, konektivitas yang terjamin dan infrastruktur yang memadai. "Saat ini perusahaan-perusahaan besar seperti Google, RTL Group, SES, Amazon, Rakuten, ArcelorMittal, Husky, Ampacet sedang mempertimbangkan untuk membuka kantornya di Luksemburg. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan negara-negara mitra," ujar Menteri Hensen. [caption id="attachment_287603" align="aligncenter" width="900"] Menteri Hensen menyampaikan bahwa Luksemburg tengah menyiapkan inovasi baru selain bidang keuangan untuk menopang ekonominya (Foto KBRI Brussel, Belgia)[/caption] Tidak hanya Menteri Hensen, para Dubes negara-negara ASEAN juga berkesempatan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jean Asselborn dalam working lunch di tempat yang sama. Dubes Yuri mengambil kesempatan ini untuk mencari dukungan Luksemburg di UE terkait sawit Indonesia yang berkelanjutan agar tetap mendapat akses ke pasar UE dan diperlakukan secara adil, serta tidak didiskriminasi. Kepada Menlu Asselborn Dubes Yuri juga menyampaikan kesempatan kerja sama untuk berbagai green projects di Indonesia yang salah satunya bisa menggunakan mekanisme green bonds. ASEAN Day tahun ini merupakan kegiatan kedua kalinya yang diselenggarakan bersama oleh Kamar Dagang Luksemburg, Kemlu Luksemburg, dan ASEAN Brussels Committee (ABC). ASEAN Day sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2017. Selain seminar, diselenggarakan juga kegiatan business clinics yang mempertemukan investor dan negara tujuan investasi dalam format one on one. Banyaknya investor yang hadir dimanfaatkan Dubes Yuri untuk mengundang para pengusaha Luksemburg untuk hadir di Hannover Messe pada April 2020, di mana Indonesia akan menjadi partner country.