Road To HUT ANTV 27, Kain Tenun Tapis, Tak Lagi Menangis

kain (Foto : )

Disela-sela ramai dan meriahnya panggung Ada ANTV di Pringsewu, Lampung Selatan juga ada beragam both yang menjajakan dagangannya. Diantaranya, kerajinan khas Lampung apalagi kalau bukan kain Tapis. Adanya both kain tenun Tapis diarena Ada ANTV di Pringsewu karena adanya kerjasama ANTV, Pemkab Pringsewu dan pengrajin kain tenun Tapis. [caption id="attachment_286225" align="alignnone" width="1280"] Pengrajin kain tenun Tapis
(Foto: ANTV/Dadang)[/caption] Jika dipanggung ada sederetan artis yang mempesona, seperti Lia Cicilia yang bergoyang aduhai. Diboth kain tenun Tapis ada peci bersulam kain Tapis, tas, selendang dan baju bersulam serba kain Tapis. [caption id="attachment_286219" align="alignnone" width="900"] Lia Cicilia yang bergoyang aduhai (Foto: ANTV/Dadang)[/caption] Adalah Urip Andika dan Lilik, pengrajin kain Tapis yang berkesempatan membuka gerainya di arena meriahnya Ada ANTV di Pringsewu. "Tapis merupakan tenunan khas Lampung yang kemudian diwariskan kepada pendatang dari pulau Jawa", jelas Urip Andika Sementara menurut Lilik, harga kain tenun Tapis sangat bervariasi. Harga termurah yaitu yang menggunakan sedikit kain serta tenunannya dan bukan tingkat kesulitan. " Yang termahal adalah busana berikut selendang yang menggunakan tenunan Tapis. Apalagi dengan bahan Jung Sarat dengan motif mata kibaw, bisa mencapai dua juta lima ratus ribu". [caption id="attachment_286222" align="alignnone" width="900"] Urip Andika dan Lilik, pengrajin kain Tapis yang berkesempatan membuka gerainya di arena meriahnya Ada ANTV di Pringsewu (Foto: ANTV/Dadang)[/caption] Baik Urip Andika dan Lilik merasa kurangnya promosi dan tidak adanya kepedulian dari anggota dewan menjadi kendala untuk memajukan kerajinan khas masyarakat Lampung, yaitu kain tenun Tapis.   Padahal, mereka sudah pernah mendapat pesanan dari Paris, Italia dan Taiwan. Urip Andika menambahkan, "Kerajinan kain tenun Tapis, masih bertahan. Dadang Sungkawa | Lampung Selatan