(Foto: ANTV/Dadang)[/caption]Jika dipanggung ada sederetan artis yang mempesona, seperti Lia Cicilia yang bergoyang aduhai. Diboth kain tenun Tapis ada peci bersulam kain Tapis, tas, selendang dan baju bersulam serba kain Tapis.[caption id="attachment_286219" align="alignnone" width="900"] Lia Cicilia yang bergoyang aduhai (Foto: ANTV/Dadang)[/caption]Adalah Urip Andika dan Lilik, pengrajin kain Tapis yang berkesempatan membuka gerainya di arena meriahnya Ada ANTV di Pringsewu. "Tapis merupakan tenunan khas Lampung yang kemudian diwariskan kepada pendatang dari pulau Jawa", jelas Urip AndikaSementara menurut Lilik, harga kain tenun Tapis sangat bervariasi. Harga termurah yaitu yang menggunakan sedikit kain serta tenunannya dan bukan tingkat kesulitan. " Yang termahal adalah busana berikut selendang yang menggunakan tenunan Tapis. Apalagi dengan bahan Jung Sarat dengan motif mata kibaw, bisa mencapai dua juta lima ratus ribu".[caption id="attachment_286222" align="alignnone" width="900"] Urip Andika dan Lilik, pengrajin kain Tapis yang berkesempatan membuka gerainya di arena meriahnya Ada ANTV di Pringsewu (Foto: ANTV/Dadang)[/caption]Baik Urip Andika dan Lilik merasa kurangnya promosi dan tidak adanya kepedulian dari anggota dewan menjadi kendala untuk memajukan kerajinan khas masyarakat Lampung, yaitu kain tenun Tapis. Padahal, mereka sudah pernah mendapat pesanan dari Paris, Italia dan Taiwan.