Dalam sejam, dua anak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/02/2020), meninggal beruntun, akibat serangan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Kematian dua anak ini pun menambah korban meninggal, menjadi sebelas orang dalam dua bulan terakhir, dengan jumlah kasus demam berdarah mencapai 984 kasus. Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali menelan korban, Sabtu (29/02/2020). Dalam sejam, dua anak meninggal dunia secara beruntun, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum TC Hillers Maumere. Kedua anak yang menjadi korban keganasan gigitan nyamuk aides agepty ini, masing-masing Sisilia Intan Sedu, bocah perempuan berusia 11 tahun, warga Kampung Baru, Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, meninggal di ruangan anak. Menyusul, Alicia Natalin Joselin, bocah perempuan berusia 3 tahun 3 bulan, warga Desa Nelle Urung, Kecamatan Nelle, meninggal di ruangan ICU, setelah mengalami pendarahan. Dokter spesialis anak Rumah Sakit TC Hillers Maumere, Mario B. Nara mengatakan, dua bocah yang meninggal secara beruntun ini, lantaran mengalami shock dengan kondisi trombosit yang terus turun dibawah batas normal. Pantauan TvOne, isak tangis keluarga kedua bocah yang meninggal secara beruntun ini tak berbendung saat korban di bawah ke ruangan jenasah rumah sakit. Data Dinas Kesehatan setempat, meninggalnya dua bocah malang secara beruntun dalam sejam, menambah jumlah korban meninggal menjadi sebelas orang dalam dua bulan terakhir, dengan jumlah kasus mencapai 984 kasus. Sementara upaya penanggulangan wabah demam berdarah pun, telah dilakukan secara masif dengan dikeluarkannya, status kejadian luar biasa sejak akhir Januari 2020 lalu. Tofik Koban | Sikka, NTT
Dua Anak Meninggal Beruntun Akibat DBD di NTT
Sabtu, 29 Februari 2020 - 21:06 WIB
Baca Juga :