Indonesia sejak tahun 2005 hingga sekarang memiliki kerjasama dan kontrak antara perkeretaapian Bangladesh dengan PT. INKA. Sebanyak 450 gerbong kereta api produksi dlaam negeri telah beroperasi di Bangladesh. Kerjasama keduanya berlanjut, saat ini PT. INKA diketahui sedang mengikuti tender 1.050 gerbong kereta api yang benilai mencapai ratusan juta dollar.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, industri kereta api dalam negeri juga fokus untuk ke luar negeri.“Ini menjadi bagian dari pengembangan industri kereta api kita yang tidak hanya fokus di dalam negeri tetapi juga negara lain, seperti Bangladesh,” ucap Erick.Hal ini dikatakan Erick Thohir dalam pertemuan dengan Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan dan Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmar Kabir, di Kementerian BUMN, Jakarta. Jumat (28/2/2020).[caption id="attachment_285963" align="alignnone" width="1280"] Indonesia Ekspor 1.050 Gerbong Kereta Api Ke Bangladesh (Foto: Humas Kementerian BUMN)[/caption]Erick menambahkan bahwa Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral yang baik dalam hal politik, ekonomi, maupun perdagangan. Kerjasama di beberapa sektor menjadi bukti bahwa Indonesia menaruh perhatian yang serius terhadap Bangladesh. Nilai kerja sama kedua negara tercatat meningkat dari semula US$1.45 miliar pada 2014 menjadi US$1.97 miliar pada 2018.“Saya ingin memastikan bahwa hubungan kedua negara terus terjalin dengan baik. Terimakasih telah bekerja sama dengan BUMN kami sejak 2006 untuk menyuplai gerbong kereta atau lokomotif di Bangladesh, kami sangat menantikan dukungan yang bisa diberikan untuk membangun perekonomian di Bangladesh,” tambah Erick.[caption id="attachment_285964" align="alignnone" width="900"] Indonesia Ekspor 1.050 Gerbong Kereta Api Ke Bangladesh (Foto: Humas Kementerian BUMN)[/caption]Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan menyampaikan ketertarikannya untuk membahas dan mengeksplorasi kemungkinan kerjasama dalam hal transportasi kereta api untuk kesejahteraan bersama bagi kedua negara.“Kami juga ingin mengundang Indonesia untuk berinvestasi di sektor infrastruktur di negara kami,” kata Nurul.Selain itu, Menteri BUMN mengungkapkan kerja sama dengan INKA terdapat peluang kerjasama lainnya. Seperti pembangunan Power Plan dan LNG melalui PT Pertamina (Persero) Tbk, dan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero).“Untuk membangun perekonomian, listrik tentu sangat penting sehingga peluang kerja sama ini menjadi sesuatu yang harus kita diskusikan di masa depan,” ujarnya.Dalam pertemuan, Erick Thohir sempat menawarkan kerja sama dalam hal Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan pekerja di Bangladesh serta pengelolaan Rumah Sakit untuk mengatasi isu kesehatan di negara tersebut.“Saya berharap di masa depan kita dapat mengadakan kerja sama dengan Bangladesh di sektor-sektor lainnya,” imbuhnya.Pertemuan dihadiri juga oleh Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) Budi Noviantoro, Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin serta Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri, Ferdy Piay. Nugroho Dendy I Jakarta