Aksi di warnai dengan Kericuhan antara Massa Aksi dengan Petugas Keamanan. Dengan desakan kasus Novel agar segera di tuntaskan. Sempat terjadi kericuhan dengan petugas kemanan saat para aktivis memaksa masuk ke dalam kejaksaaan, Jum'at (28/02/2020) di Jakarta. . “Ini sudah 10 kali kita menggelar aksi di depan kejagung demi mencari keadilan untuk para korban sarang burung walet, tetapi jaksa agung juga belum mendengar aspirasi kita atau mungkin jaksa agung takut kepada Novel Baswedan,” Ujar Farhan, Korlap Aksi Jilid 10.[caption id="attachment_285870" align="alignnone" width="900"] Aksi Jilid 10 Gerakan Aktivis Indonesia Kembali Digelar di Depan Kejaksaan Agung (Foto: Istimewa)[/caption]“Saya sampaikan sekali lagi untuk pihak kejaksaan, bahwa ini bukan merupakan aksi kami yg terakhir tetapi kami akan terus menggelar aksi untuk segera Jaksa agung membuka kembali kasus penganiayaan yg diduga dilakukan eh Novel Baswedan,” Jelas Farhan.” Mengapa kita mendesak Jaksa Agung untuk membuka kasus ini kembali? Karena kita tau bahwa para korban dari penganiayaan Novel Baswedan belum merasakan keadilan,” Kata Farhan.Farhan menambahkan, beberapa tahun ini kita tau bersama Novel Baswedan selalu menuntut Kepolisian untuk segera menangkap pelaku penyiramannya, dan kepolisian sudah berhasil menangkap pelakunya, tapi kita harus melihat kembali jangan sampai kasus penyiraman Novel ini menutupi kasus Sarang Burung Walet, yg mana Novel sudah ditetapkan sebagai tersangka tapi pihak kejaksaan menghentikan kasus itu dengan alasan tidak memiliki bukti.[caption id="attachment_285871" align="alignnone" width="900"] Dalam aksinya para unjuk rasa menutup sebagian jalan Bulungan menuju Blok M (Foto: Istimewa)[/caption]Dalam aksinya para unjuk rasa menutup sebagian jalan Bulungan menuju Blok M. Aksi demo hampir ricuh tatkala para pendemo memaksa untuk masuk ke dalam Kejaksaan agung untuk menyampaikan aspirasi mereka. Shandi March | Jakarta