Umrah Dibatalkan, Tito Karnavian Minta Pemda Tangguh Hadapi Virus Corona

Umrah Dibatalkan, Tito Karnavian Minta Pemda Tangguh Hadapi Virus Korona (Foto Puspen Kemendagri) (Foto : )

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H. M. Tito Karnavian, meminta seluruh Pemerintah Daerah tangguh menghadapi dampak COVID-19 atau yang dikenal dengan penyebaran Virus Corona, terutama yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Hal itu diungkapkannya saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Pemerintahan Umum dan Deteksi Dini Mendukung Sukses Pilkada Serentak Tahun 2020 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (27/02/2020).“Perintah Bapak Presiden, kita harus melaksanakan sejumlah langkah untuk menghadapi tekanan ekonomi selain akibat perang dagang antara US vs China, dan Brexit di Inggris, juga dampak COVID-19 atau Corona,” kata Mendagri.Salah satu sektor yang terkena dampak dari adanya penyebaran Virus Corona yang berasal dari Tiongkok adalah sektor pariwisata. Pasalnya, wisatawan Tiongkok menjadi pangsa pasar wisata di Indonesia. Tak hanya itu, Tiongkok menjadi rekan import-export bagi Indonesia.“Dampaknya otomatis di wisata, karena Tiongkok itu sekarang middle classnya meningkat, turisnya termasuk terbesar ke seluruh dunia termasuk ke Indoneisa, otomatis wisata akan terdampak, ini yang paling utama,” papar Tito.Kemudian, lanjutnya, Tiongkok menjadi partner nomor 1 di bidang import, berbagai jenis barang, mulai teknologi, manufaktur, makanan, dan bahan-bahan yang menjadi manufaktur kita di sini.Tiongkok juga partner nomor 1 untuk export karena pasarnya sangat besar. Dengan adanya wabah ini, berpegaruh cukup signifikan dan membuat perlambanan ekonomi.Dengan adanya isolasi di beberapa Kota di Tiongkok, meruntuhkan secara perlahan pertumbuhan yang telah dibangun di wilayah itu. Sementara itu, penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, sedikit banyaknya akan memengaruhi perlambatan ekonomi di Indonesia.“Dengan adanya lock down di Tiongkok, kota-kota diisolasi, ini menimbulkan efek psikologis masyarakat di Tiongkok terutama membuat mesin produksi menjadi lamban, pabrik dan kantor tutup. Ini pengaruhnya besar sekali, karena 1% penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok akan berdampak sekitar 0,06 pelambanan ekonomi di kita, ini harus kita antisipasi bersama,” ujarnya.Mendagri meyakini, kesuksesan dalam menangani dampak virus korona, dapat menjadi jalan untuk mensukseskan Pilkada Tahun 2020 yang sukses minim konflik sosial.“Kita melihat bahwa kesuksesan menangani dampak korona, dapat membuat stabil, ini akan memberikan jalan yang mulus untuk Pilkada yang lancar, tapi kalau terjadi gejolak yang tak teratasi yang menimbulkan ada gejala sosial, akan membuat jalan tersebut berliku, berbatu, Pilkada menjadi sulit untuk dikelola,” imbuhnya.Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga menyampaikan arahan Presiden dalam menangani dampak virus korona, di antaranya adalah sebagai berikut:Pertama, Pemda diminta segera membelanjakan transfer dana dari Pusat kepada belanja modal dan barang, sesuai aturan yang berlaku.“Perintah beliau pada Menkeu untuk segera transfer ke daerah, dan daerah diminta agar segera belanjakan uangnya ke belanja barang dan modal dengan aturan yang berlaku, asal jangan melabrak dan melanggar aturan. Belanjakan supaya uang beredar di masyarakat, agar ada daya tahan ekonomi masyarakat di daerah masing-masing,” tuturnya.Kedua, seluruh Kementerian/Lembaga juga diminta untuk membelanjakan uangnya dengan segera, serta memonitoring penggunaan belanja di daerah.“Semua K/L harus membelanjakan uangnya segera, dan akan dimonitor Menkeu, khusus di daerah saya dan Menkeu akan memonitor dan mengevaluasi realisasi anggaran semua daerah, nanti akan kelihatan mana yang realisasinya tinggi dan rendah,” pungkasnya. Sumber: Puspen Kemendagri