Gurun Sahara yang Subur Berubah Jadi Gersang dan Tandus, Apa yang Terjadi?

Gurun Sahara yang Subur Berubah Jadi Gersang dan Tandus, Apa yang Terjadi? (Foto : )

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Gurun Sahara yang dikenal gersang dan tandus, dulunya merupakan wilayah yang subur, kaya air dan dihuni banyak spesies.   Dilansir dari Science Fokus, Senin (24/2/2020), catatan fosil menunjukkan bahwa Gurun Sahara merupakan wilayah yang lembab dan kaya air pada masa Holocene awal dan menengah. Area tersebut juga dihuni oleh orang-orang kuno, dan aneka satwa.Para peneliti di Museum Sejarah Alam di Belgia dan Sapienza University di Roma, menggali sekitar 17.551 tulang, termasuk tulang ikan, katak, buaya dan burung di wilayah tersebut. Sebelumnya, arkeolog ini menemukan bukti pada awal Holocene, sekitar 10.200 hingga 8.000 tahun lalu, Pegunungan Tadrart Acacus di Gurun Sahara memiliki banyak perairan.Temuan tentang manusia yang menetap di Sahara, dilihat dari adanya struktur batu dan perapian di daerah tersebut. Dalam penelitian itu, ilmuwan fokus melakukan penggalian di tempat penampungan batu Takarkori di barat daya Pegunungan Acacus, Libya.Melansir Newsweek, peneliti menemukan hampir sisa-sisa 18.000 spesimen, 80 persen di antaranya adalah ikan. Dua pertiga di antaranya adalah anggota genus lele (Clariidae) dan genus Tilapia, ikan nila. Sementara itu, sisanya terdiri dari sejumlah kecil burung, reptil, moluska, dan amfibi.Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE in,  menyebut jika spesimen tersebut sebagian besar berasal dari periode Holocene awal atau antara 10.200 dan 4.650 tahun yang lalu. Menariknya lagi, peneliti juga mengungkapkan bahwa sisa-sisa hewan itu adalah sisa makanan manusia karena ditemukan bekas luka serta tanda-tanda terbakar.Temuan ini memberi gambaran bahwa selama periode tersebut, wilayah Sahara pernah dihuni oleh manusia-manusia prasejarah. Orang-orang ini kemudian menjadikan ikan sebagai bahan makanan yang penting bagi mereka.Namun segalanya berubah sekitar 5.900 tahun yang lalu, Pegunungan Acacus menjadi semakin kering dan tak mampu lagi mempertahankan air. Kondisinya sekarang bahkan berangin dan panas.Lingkungan yang berubah ini, kemudian memaksa manusia kuno yang pernah mengandalkan ikan harus beradaptasi dan mengubah pola makan mereka. Peneliti mendokumentasikan adanya pergeseran pola konsumsi mamalia yang lebih banyak dari waktu ke waktu, yang terjadi di Gurun Sahara.