Jumlah korban meninggal virus corona terus meningkat. Secara global, sudah 2.247 orang yang meninggal akibat virus yang mematikan itu. Sementara fenomena xenofobia juga terus meningkat. Otoritas kesehatan di Hubei, China melaporkan tambahan 115 orang lagi yang meninggal akibat virus corona. Hubei merupakan provinsi yang pertama kali jadi sumber penyebaran virus mematikan itu.Dengan demikian, total korban meninggal secara global adalah 2.247 orang. Dari jumlah tersebut, 11 korban berada di luar China daratan, yaitu di Hong Kong, Jepang, Perancis, Filipina, Taiwan dan Korea Selatan.Sementara jumlah pasien virus corona juga bertambah menjadi 76.691 orang dengan sebagian besar korban juga berada di China daratan.
Di tengah mewabahnya virus corona, xenofobia juga meningkat di dunia. Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing.
Saat ini xenofobia marak terjadi terhadap warga negara China yang berada di luar negeri. Mereka dijauhi atau jadi target kekerasan, baik verbal maupun non verbal, karena dianggap sebagai penyebar virus corona. Seperti di New York, Amerika Serikat, seorang pria menyerang wanita yang mengenakan masker. Sementara di Los Angeles, ada seorang pria yang berpidato dalam kereta bawah tanah. Ia menyebut masyarakat China adalah kotor dan setiap penyakit yang datang berasal dari China.Rosalind Chou, seorang sosiolog dari Georgia State University mengatakan, fenomena ini akibat ketidaktahuan dan misinformasi masyarakat tentang wabah virus corona.Jadi menurut Chou, mereka membenci dan menyerang orang-orang yang berwajah Asia.Tak heran seorang wanita Amerika keturunan Thailand bernama Jiraprapasuke juga menjadi sasaran kemarahan seorang penumpang pria kereta bawah tanah di Los Angeles.Menurut Jiraprapasuke, pria itu terus mengoceh selama 10 menit dengan secara spesifik melihat dan memberi isyarat kepadanya.Saat membaca di media online, ia baru sadar fenomena xenofobia terus berkembang seiring mewabahnya virus corona di berbagai negara.