Pemerintah sedang mempertimbangkan opsi evakuasi puluhan WNI yang jadi awak kapal Diamond Princess di Jepang. Salah satu opsinya adalah mengerahkan KRI Dr Soeharso. Begini kehebatan KRI Dr Soeharso.
Total ada 78 warga negara Indonesia (WNI) yang jadi awak kapal pesiar Diamond Princess. Dari jumlah tersebut, empat orang sudah dibawa turun karena positif terjangkit virus corona. Sedangkan sisanya masih berada di atas kapal yang masih sandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Pemerintah kini sedang menyiapkan opsi mengevakuasi sisa WNI yang masih berada di dalam kapal itu. Salah satu opsinya adalah dengan mengerahkan kapal perang, KRI Dr Soeharso.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah menegaskan kemampuan kapal itu untuk mengevakuasi dan sekaligus merawat jika ada yang sakit.
[caption id="attachment_283184" align="alignnone" width="520"] Berfungsi sebagai rumah sakit terapung (Foto; Instagram@KRIdrSoeharso)[/caption]
KRI Dr Soeharso memang berfungsi sebagai rumah sakit terapung milik TNI Angkatan Laut. Kapal ini sudah dikenal banyak membantu masyarakat di berbagai daerah bencana, seperti tsunami di Aceh, gempa di Padang hingga kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan.
Kapal ini dulu bernama KRI Tanjung Dalpele (972), yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel. Namun pada 2008, kapal buatan Korea Selatan ini dikukuhkan sebagai kapal Bantu Rumah Sakit (BRS).
KRI Dr Soeharso memiliki bobot 11.394 ton atau 16.000 ton jika terisi penuh. Panjangnya mencapai 122 meter dengan lebar 22 meter. Dengan geladak yang luas, mampu menampung dua helikopter sekelas Super Puma sekaligus.
Bahkan dalam kapal juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung satu helikopter lagi.
[caption id="attachment_283185" align="alignnone" width="533"] Mampu menampung dua helikopter sekaligus di geladak kapal (Foto: Instagram@KRIdrSoeharso)[/caption]
Fasilitas Medis Lengkap
Sebagai rumah sakit terapung, kapal ini memiliki sederet fasilitas medis yang lengkap. Mulai dari ruang Unit Gawat Darurat, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, belasan ruang penunjang klinik dan mampu menampung 40 pasien rawat inap.
[caption id="attachment_283186" align="alignnone" width="517"]
KRI Dr Soeharso mampu menampung 40 pasien rawat inap (Foto: Instagram@KRIdrSoeharso)[/caption]
Bahkan dalam keadaan darurat, kapal ini dapat menampung 400 pasukan dan 3.000 penumpang. Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis. .
Sebagai kapal perang, KRI Dr Soeharso juga dibekali dengan persenjataan untuk menghadapi serangan musuh. Ada dua pucuk meriam penangkis serangan udara (PSU) Rheinmetall dengan kaliber 20 milimeter yang terpasang di kapal ini.
[caption id="attachment_283187" align="alignnone" width="543"]
Sebagai kapal perang, dilengkapi persenjataan dua meriam PSU kaliber 20mm (Foto: Instagram@KRIdr Soeharso)[/caption]